Ini Profil Gus Yahya, Ketua PBNU Asal Rembang

GenPI.co Jateng - Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-34 NU di Bandar Lampung.

Gus Yahya, panggilan akrabnya dikenal sebagai orang yang sederhana namun tegas.

Apabila memiliki keinginan, dia akan berjuang sekuat tenaga hingga keinginannya tercapai.

BACA JUGA:  Remisi kepada 417 WBP Jateng, Hemat Anggaran Rp260 Juta

Hal ini disampaikan oleh adik kandung Gus Yahya sekaligus Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro.

Bagi Hanies, Gus Yahya merupakan sosok kakak sekaligus abah seusai ayahnya meninggal dunia pada 2004.

BACA JUGA:  Pariwisata Batang Jadi Surganya Asia, Ini Pesan Wihaji

“Jadi, beliau bagaikan pengganti sosok ayah dan guru bagi saya. Saat beliau ngisi ngaji di pondok, saya juga ikut ngajinya beliau,” kata Hanies, seperti dikutip Rembangkab.go.id, Minggu (26/12).

Setelah terpilih jadi Ketua PBNU, menurut Hanies, Gus Yahya ingin membawa NU mendunia sekaligus menggelar konsolidasi total menjelang 1 abad NU pada 2026.

BACA JUGA:  Sebelum Ibadah, Jemaat dan Panitia Gereja Dites Antigen

“Menurut beliau momentumnya, kalau bukan dia sebagai lokomotifnya, kalau bukan dia pucuk pimpinannya ya cukup sulit. Alhamdulillah saat muktamar banyak yang sepakat dan bersedia bekerja sama,” tutur Hanies.

Gus Yahya merupakan anak asli Rembang, 15 Februari 1966. Pendidikan dasarnya ditempuh di SDN 4 Kutoharjo dan SMPN 2 Rembang.

Dia melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Munawwir, Krapyak hingga lulus SMA.

Selepas SMA, putra sulung pasangan mendiang KH Muhammad Cholil Bisri dan Muchsinah Cholil itu lalu kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Gus Yahya juga pernah menjadi juru bicara Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Dia sendiri mulai aktif di kepengurusan NU sejak Gus Dur menjabat sebagai Ketua Umum PBNU sekitar 1990-an.