GenPI.co Jateng - Bupati Jepara, Dian Kristiandi, meminta Dinas Kesehatan mengevaluasi kegiatan vaksinasi menyusul ditemukannya puluhan berkas peserta vaksinasi yang tercecer.
Bupati khawatir berkas yang tercecer itu dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Dia menemukan 84 berkas data peserta vaksniasi di pojok panggung gamelan Pendapa RA Kartini, Jumat (24/12).
Berkas itu terdiri atas kartu vaksinasi Covid-19, fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan lembar skrining peserta sebelum divaksin.
Andi, panggilan akrabnya, memerintahkan ajudannya untuk memunguti berkas itu dan menyimpan di ruang kerjanya.
Dia berharap kasus tercecernya berkas peserta vaksinasi ini menjadi yang terakhir kali di Jepara.
“Jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Data pribadi harus dilindungi, sebab hal ini berbahaya jika disalahgunkan,” kata Andi, seperti dikutip Jepara.go.id, Jumat.
Dia menegaskan poin pentingnya bukan soal vaksin, melainkan data kependudukan yang harus dilindungi.
Andi meminta semua fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan penyelenggara vaksinasi memperhatikan pentingnya melindungi data peserta vaksinasi.
Meski data peserta sudah diinput ke dalam sistem, berkas fisiknya harus tetap dijaga dan dilindungi.
Dia juga mengapresiasi atas kerja keras tenaga kesehatan dalam percepatan vaksinasi di Bumi Kartini ini.
“Jangan sampai kerja keras di lapangan tercoreng gara-gara masalah ini. Saya mengakui mereka sudah bekerja keras siang dan malam,” tutur Andi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jepara, Eko Cahyo Puspeno, mengatakan soal tercecernya berkas peserta vaksinasi murni tidak ada unsur kesengajaan.
Biasaynya, data itu langsung diinput ke dalam sistem dan peserta segera menerima kartu vaksinasi.
Dia memastikan selama ini data peserta vaksinasi tersimpan dengan baik di kantor Dinkes.
“Terima kasih ini akan menjadi koreksi kami, untuk lebih berhati-hati, ujar Eko.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News