Seleksi Masuk PTN Diubah Nadiem Makarim, Ini Kata Rektor UNS Solo

14 September 2022 19:00

GenPI.co Jateng - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim resmi mengubah pola seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Nadiem menyatakan tidak ada lagi tes mata pelajaran (mapel) seperti seleksi masuk PTN sebelumnya.

Perubahan lainnya adalah penghapusan pembedaan jurusan IPA dan IPS dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

BACA JUGA:  Wow! UIN Walisongo Semarang Masuk 5 Kampus Favorit Pendaftar

Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof Jamal Wiwoho, menilai aturan baru ini mesti ada sosialisasi.

"Setiap perubahan itu bisa direspons positif dan negatif. Tapi, kalau saya melihat perubahan ini, nanti harus ada sosialisasi," ujar Jamal, Selasa (13/9).

BACA JUGA:  Sebegini Biaya Kuliah Mahasiswa UNS Solo, Murah Banget!

Prof Jamal menjelaskan pihaknya sudah mendapatkan surat resmi dari Kemendikbudristek.

"Kami sudah mendapatkan surat resmi dari Kemendikbud," imbuh dia.

BACA JUGA:  Ini Daftar PTN di Kota Semarang yang Membuka Seleksi Mandiri

Adapun tes masuk PTN ini dibuat 3 jalur, yakni seleksi berdasarkan prestasi, tes skolastik, dan seleksi mandiri yang diselenggarakan masing-masing PTN.

Pertama, seleksi lewat jalur prestasi akan menggantikan SNMPTN.

Dalam jalur ini, tidak ada lagi pemisahan calon mahasiswa berdasarkan jurusan di pendidikan menengah.

Jalur prestasi akan menyeleksi 50% nilai rata-rata rapor dan 50% sisanya diukur dari komponen minat dan bakat.

Kedua, seleksi tes skolastik akan menguji kemampuan kognitif, penalaran matematika, literasi Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Tes itu berbeda dengan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang selama ini dilakukan.

Ketiga, jalur seleksi mandiri yang akan dilakukan oleh masing-masing PTN.

Prof Jamal menambahkan aturan baru ini berlaku untuk penerimaan mahasiswa baru program diploma dan program sarjana (PTN).

Sedangkan pada tes skolastik yang dianggap lebih sulit daripada tes masuk sebelumnya, selanjutnya penalaran menjadi penilaian utama.

"Ya karena kan dulu itu kan banyak hafalan. Kalau besok tes banyak penalaran. Nah, penalaran ini kan tidak semudah menghafalkan," papar dia.

Pihaknya mengimbau sekolah dan siswa yang akan masuk PTN,untuk mempersiapkan diri menyesuaikan aturan baru tersebut.

"Sekolah-sekolah sudah harus melakukan persiapan, seperti pola bimbingan belajar dengan membuat strategi menjawab soal SBMPTN, dan untuk murid-murid yang dulu banyak hafalan, persiapkan soal-soal penalaran," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG