Uang Tabungan Rusak Dimakan Rayap Lalu Ngadu ke BI Solo, Samin: Sedikit Kecewa

14 September 2022 00:00

GenPI.co Jateng - Penjaga sekolah SDN Lojiwetan, Solo, Samin (53) dan istrinya Sri Kadarwati (48) mendatangi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo, Senin (13/9).

Mereka berharap uang puluhan jutanya yang rusak dimakan rayap bisa diganti oleh Bank Indonesia.

Keduanya ditemui langsung oleh Kepala KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo.

BACA JUGA:  Kronologi Pembunuhan di Wonogiri, Berawal dari Konser Dangdut Berujung Pengeroyokan, Jasad Dibuang ke Sungai

Mereka meminta solusi lantaran puluhan juta uang rupiah miliknya rusak dimakan rayap.

Seperti diketahui, Samin menabung uang kertas rupiah ke dalam 2 celengan plastik sejak 2,5 tahun lalu.

BACA JUGA:  Nyesek Pol! Disimpan di Celengan Plastik, Uang Tabungan Milik Penjaga Sekolah di Solo Rusak Dimakan Rayap

Total tabungan suami istri ini diperkirakan senilai Rp 100 juta.

Adapun uang tabungan ini rencananya akan digunakan Samin untuk naik haji.

BACA JUGA:  Ini Kisah Pilu Uang Tabungan Penjaga Sekolah di Solo Rusak Dimakan Rayap, Samin: Untuk Naik Haji

Karena tidak disimpan di bank, uang milik Samin malah habis dimakan rayap.

Sayang, uang yang masih bisa diselamatkan hanya sekitar Rp 49,8 juta.

Kepala KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, menjelaskan uang rusak bisa diganti uang baru dengan syarat tertentu.

Syaratnya adalah uang harus asli, dan luasan yang masih ada minimal 2/3 bagian uang atau 68% dari ukuran uang penuh.

Joko lalu meminta Samin untuk menata potongan uang yang sudah dimakan rayap itu yang sekiranya masih mempunyai luasan 2/3 bagian.

Hal ini untuk dideteksi pada alat Mesin Pengukur Uang Rusak (MPUR) dan alat manual Falsiscope.

"Syarat tersebut diterapkan untuk menghindari adanya double klaim," kata Joko.

Warga Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Solo, ini membawa 2 plastik uang yang telah hancur dimakan rayap.

Plastik pertama, berisi uang utuh, namun ada beberapa bagian yang hilang.

Plastik kedua, serpihan uang yang telah dimakan rayap.

Uang ini terdiri dari pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.

"Yang paling berat adalah menyusun potongan-potongan ini. Itu adalah langkah awal yang harus dilakukan," imbuh Joko.

BI Solo sempat mencontohkan terlebih dahulu cara menyusun potongan-potongan uang.

Selanjutnya, uang dicek luasannya menggunakan alat pengukur uang rusak otomatis.

Joko menegaskan uang yang tinggal remukan tidak bisa diganti.

Sedangkan, Samin dan istrinya yang berharap uangnya bisa diganti sedikit kecewa mendengar penjelasan dari Joko.

Kekecewaan itu muncul karena dia tahu 1 plastik uangnya berjumlah puluhan juta rupiah telah rusak menjadi serpihan karena dimakan rayap.

Alhasil, uang puluhan juta ini kemungkinan tidak bisa terdeteksi oleh alat pengukur uang rusak.

"Sedikit kecewa, suruh nambal yang rusak, suruh cari pasangan uangnya. Karena itu cukup sulit," ujar Samin dengan raut muka muram.

Meski demikian, Samin menerima syarat dari BI untuk menyusun uang itu.

Dia juga tahu ini kesalahannya karena menabung uang kertas ke dalam celengan sehingga mudah rusak.

"Jangan menabung di tempat seperti saya agar tidak dimakan rayap," ungkap dia.

Samin diminta BI Solo untuk kembali lagi ke kantor untuk menukar uang rusak yang telah disusun pada Kamis (15/9).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG