GenPI.co Jateng - Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se-Solo Raya turun ke jalan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Jumat (9/9).
Massa PKS bergerak dari kawasan Sriwedari, Solo, menuju Bundaran Gladag untuk berorasi.
Mereka membawa spanduk bertuliskan PKS tolak kenaikan harga BBM dan sebuah truk.
Ada pula spanduk bertuliskan Alihkan Dana IKN untuk Subsidi BBM dan Tolak BBM Naik.
Tak ketinggalan ada keranda ditutup kain putih dengan tulisan Matinya Nurani Pemimpin.
Ketua DPD PKS Kota Solo, Daryono, menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM ini.
Menurut dia, menaikkan harga BBM saat ini bukanlah solusi.
"Solusinya bukan dengan menaikkan harga BBM. Tapi, efisiensi anggaran dengan menunda proyek-proyek yang tidak penting. Contohnya Ibu Kota Negara (IKN) baru itu jauh lebih menghabiskan anggaran," kata dia, Jumat.
Dalam aksinya, PKS menuntut pemerintah agar mengembalikan harga BBM seperti semula.
Menurut dia, kenaikan harga BBM subsidi dinilai tidak logis saat harga minyak dunia turun.
Selain itu, negara tetangga juga malah menurunkan harga BBM.
"Ketika swasta bisa menjual BBM lebih murah dibandingkan pemerintah yang memonopoli ini kan aneh, harus diturunkan," imbuh dia
Daryono mengklaim PKS akan terus menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM di daerah-daerah.
"Kami akan menyuarakan terus di daerah untuk menyuarakan itu, karena kami yakin ini bukan hanya mewakili konstituen PKS, tapi mewakili seluruh suara rakyat," tegas dia.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Aksi Demo, Saras, menambahkan dia menyindir pemerintah yang tidak mau mendengar penolakan dari masyarakat mengenai kenaikan harga BBM.
"Matinya hati nurani pemimpin kita, ini adalah salah satu simbol pemimpin benar-benar telah meninggalkan rakyatnya sendiri. Mereka sengaja memiskinkan rakyatnya sendiri agar kalah,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News