GenPI.co Jateng - Ratusan mahasisa anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Sukoharjo berdemonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di bundaran Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (6/9).
Demonstran mendatangi lokasi aksi setelah sebelumnya long march dari kampus UIN Raden Mas Said Surakarta.
Mereka bernyanyi sambil berorasi sebagai bentuk protes kenaikan BBM di Indonesia.
"Naik naik BBM naik, BBM naik tinggi sekali," teriak mahasiswa.
Ketua PMIII Cabang Sukoharjo, Misbah Munir, mengatakan aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Akibatnya, komoditas bahan pangan juga mengalami kenaikan harga.
Pihaknya juga mendesak pemerintah untuk serius memberantas mafia BBM dan segera menerapkan kebijakan subsidi.
Para demonstran ini membeberkan 7 tuntutan mereka dalam aksi ini.
“Pertama, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Kedua, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM,” papar dia.
Selain itu, ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Keempat, pihaknya juga mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM subsidi.
Tak cuma mengusung isu kenaikan harga BBM, mahasiswa juga demo memprotes PT RUM di Sukoharjo.
Sebagai informasi, PT RUM dinilai melakukan pencemaran lingkungan yang berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar.
Maka dari itu, tuntutan kelima, PMII ingin izin operasional PT RUM dicabut. Keenam, mendorong Pemkab Sukoharjo untuk membongkar konstruksi pipa limbah PT RUM yang tidak berizin.
“Ketujuh, mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Polres, dan Pemda Sukoharjo untuk memproses hukum PT RUM,” beber dia.
Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menambahkan pihaknya mempersilakan mahasiswa menyuarakan aspirasi.
"Kepada teman-teman mahasiswa silakan membuka ruang demokrasi untuk menyampaikan aspirasi. Harapannya jangan membuat macet karena masyarakat berlalu lintas dan bepergian jangan membuat mereka terganggu," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News