Cuaca Buruk Bikin Ribuan Nelayan di Cilacap Tak Bisa Melaut

31 Agustus 2022 08:00

GenPI.co Jateng - Cuaca buruk di laut selatan Jawa Tengah membuat ribuan nelayan di Kabupaten Cilacap tidak bisa melaut.

"Gelombang tinggi dan pasang maksimum yang terjadi hari ini (30/8) dampaknya terhadap nelayan besar banget karena arus juga sangat kencang," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono, Selasa (30/9).

Sarjono memprediksi cuaca buruk ini akan berlangsung selama 1-2 hari ke depan.

BACA JUGA:  Begini Kronologi 2 Nelayan Hilang di Jepara, Tak Ada Kabar Sejak 5 Hari

Menurut dia, khususnya nelayan dengan perahu berukuran kecil tidak melaut karena cuaca buruk.

"Alhamdulillah, nelayan menyadari kondisi cuaca buruk, sehingga tidak melaut. Di samping memang hasil tangkapan sangat sedikit, arusnya juga kencang," papar dia.

BACA JUGA:  Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Karimunjawa, 5 Orang Tewas

Menurut dia, seharusnya nelayan Cilacap sudah memasuki masa panen karena saat sekarang telah memasuki puncak musim angin timur.

Akan tetapi, faktor alam sulit diprediksi karena ketika cuaca bersahabat dan gelombang laut tidak terlalu tinggi, tiba-tiba terjadi arus yang kencang.

BACA JUGA:  2 Nelayan Asal Jepara Ditemukan di Bekasi Setelah 12 Hari Terkatung-Katung di Laut

"Jadi, nelayan sampai sekarang belum bisa menikmati panen ikan," imbuh dia.

Di sisi lain, kondisi ini tidak sampai merusak perahu milik nelayan yang ditambatkan di pantai.

Akan tetapi, cuaca buruk telah mengakibatkan tanggul jebol.

"Belum sampai merusak perahu nelayan, tapi di Pantai Jalan Kalimantan dan Pantai Tegalkamulyan ada tanggul jebol. Yang paling parah di Pantai Tegalkamulyan," ungkap Sarjono.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten melaporkan gelombang tinggi merusak 5 bangunan warung di Pantai Indah Widarapayung, Kecamatan Binangun.

Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku untuk 29-31 Agustus 2022.

Dalam peringatan dini tersebut, tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Samudra Hindia Selatan Jabar hingga DIY.

"Gelombang tinggi terjadi karena angin timur cukup kuat. Kecepatan angin maksimum di laut bisa mencapai 25 knot," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG