GenPI.co Jateng - Talut Sungai Serayu di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, longsor, Rabu (22/12) malam. Biaya perbaikan talut ini diperkirakan mencapai Rp500 juta.
Talut yang berada di Dusun 2, Desa Wirasaba ini merupakan akses menuju Lanud Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga.
Longsor terjadi akibat debit air Sungai Seryu naik dan menggerus fondasi talut.
“Akibatnya fondasi yang sekaligus pembatas jalan ini ambrol,” kata Kepala Desa Wirasaba, Riyadi, seperti dikutip Purbalinggakab.go.id, Jumat (24/12).
Longsornya talut ini mendorong Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, datang ke lokasi untuk memeriksa kondisi secara langsung.
Bupati memerintahkan agar jalan itu ditutup sementara waktu hingga menunggu dilakukan perbaikan.
“Untuk keamanan warga, sebaiknya Pak Kades menutup sementara akses jalan ini sambil menunggu penanganan,” ujar dia.
Tiwi, panggilan akrabnya, meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mengidentifikasi lokasi kejadian.
Dia jua meminta DPUPR menyiapkan alternatif penanganan talut Sungai Serayu yang longsor itu.
Penanganan longsor baru akan dimulai pada 2022 mengingat saat ini penganggaran berada di akhir tahun.
“Secepatnya kami tangani,” ujar Tiwi.
Kepala DPUPR Purbalingga, Cahyo Rudiyanto, mengatakan penanganan talut longsor akan memakai dana Belanja Tidak Terduga pada 2022.
Biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan ini diperkirakan mencapai Rp500 juta. Sebab, teknik yang akan dipakai mungkin menggunakan sheet pile atau tiang pancang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News