GenPI.co Jateng - Kampung perikanan Desa Kaliwungu, Cilacap menjadi kampung percontohan budi daya sidat nasional.
Di kampung ini, budidaya sidat berbasis kearifan lokal mengembangkan dua aspek yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian spesien.
Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Kusdiantoro, mengatakn kondisi masyarakat Kaliwungu setelah membudidayakan sidat mengalami peningkatan kesejahteraan.
Selain itu, warga juga mengkonservasi sidat dengan melepasliarkan 2,5 persen indukan hasil pembesaran ke sungai Cibereum, Desa Kaliwungu.
“Sidat merupakan salah satu spesies yang harus dikonservasi,” kata Kusdiantoro, seperti dikutip Antara, Kamis (23/12).
Pelepasliaran indukan sidat ke sungai ini diharapkan bisa menghasilkan pemijahan secara alami.
Sebelum dilepasliarkan, sidat akan diberi tanda atau tagging untuk mempermudah melacak pergerakannya apabila tertangkap nelayan.
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pamuji Lestari, mengatakan nelayan di kampung sidat ini juga mendirikan Koperasi Mina Sidat Bersatu.
Adanya kelembagaan ini mempermudah mendapatkan bantuan dari pemerintah termasuk mendapatkan kredit perbankan.
“Kalau kelompok takutnya bubar karena kelembagaannya belum bagus,” tutur Pamuji.
Menurut Pamuji, ada dua cara untuk mempelajari pengelolaan sidah di Desa Kaliwungu.
Pertama, calon kampung bisa berkunjung langsung. Selain itu, bisa juga mendatangkan trainer dari kampung sidat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News