GenPI.co Jateng - Pasar hewan di Kabupaten Grobogan masih ditutup untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Semua pasar hewan di Grobogan ini ditutup sejak 25 Mei 2022 hingga sekarang.
"Kami khawatir jika dibuka akan terjadi penularan lagi karena sebelumnya ada peternak yang nekad berjualan ternak di pasar luar kabupaten, pulangnya justru ternaknya sakit selang beberapa hari," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan Riyanto, Selasa (16/8).
Riyanto menjelaskan Pemkab belum berencana membuka pasar hewan ini.
Pihaknya masih fokus melakukan penyembuhan ternak yang terpapar PMK serta menyelesaikan vaksinasi PMK.
Sedangkan keputusan membuka kembali sekarang menjadi kewenangannya satuan tugas yang dibentuk Pemkab Grobogan.
Menurut dia, selama 3 hari terakhir memang tidak ada temuan kasus PMK baru.
Pihaknya berharap kondisi tersebut perlu dipertahankan sembari melakukan vaksinasi.
Di sisi lain, hewan ternak yang terkena PMK sekitar 80% mulai sembuh.
Jumlah ini dari total 1.200 hewan ternak yang sebelumnya dicatat masih sakit.
Selain itu, capaian vaksinasi PMK belum 100% dari total vaksin yang diterima.
Grobogan mendapatkan alokasi 5.000 dosis vaksin untuk tahap awal.
Selanjutnya ada tambahan lagi 7.500 dosis vaksin. Sedangkan yang disuntikkan sudah mencapai 11.000 dosis.
"Kami juga masih mendapatkan tambahan lagi penyuntikan dosis kedua untuk hewan ternak yang sudah mendapatkan suntikan vaksin pertama," papar dia.
Namun demikian, penuntasan vaksinasi hewan ternak masih menunggu pencairan biaya operasional peternak untuk para petugas vaksinasi PMK.
Hal ini lantaran anggaran dana operasional yang dimiliki Pemkab Grobogan sudah habis.
Adapun jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Grobogan mencapai 204.000 ekor dan kerbau sekitar 3.000 ekor.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News