GenPI.co Jateng - Tinggi gelombang di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi mencapai 4-6 meter hingga Selasa (16/8).
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan peningkatan tinggi gelombang terjadi karena faktor angin yang umumnya bertiup dari arah timur laut hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 2-20 knot.
“Angin yang bertiup dengan kecepatan tinggi dan cenderung searah berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut,” kata dia, Selasa.
Teguh menjelaskan BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY.
Peringatan dini ini berlaku hingga 16 Agustus 2022 dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.
Adapun wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi (2,5-4 meter) meliputi perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, dan perairan selatan Cilacap.
Sedangkan gelombang sangat tinggi (4-6 meter) berpotensi terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta serta Samudra Hindia selatan Jabar dan Samudra Hindia selatan Jateng.
"Kondisi tersebut diprakirakan akan berlangsung hingga 17 Agustus 2022. Kami akan terus memantau perkembangan kondisi gelombang laut tersebut," papar Teguh.
Teguh mengimbau masyarakat mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi hingga sangat tinggi di wilayah-wilayah tersebut.
Hal ini terutama bagi masyarakat khususnya nelayan berperahu kecil maupun wisatawan yang mengunjungi pantai.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News