GenPI.co Jateng - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut menyayangkan sikap pasukan pengamanan presiden (Paspampres) yang menganiaya sopir truk di Solo beberapa hari lalu.
Menurut dia, semestinya aparat saat ini harus bisa menghindari arogansi.
“Sebagai manusia wajar mungkin emosi, tapi prajurit harus bisa adjustment dengan kehendak rakyat sekarang,” kata dia saat berkunjung di UNS Solo, seperti dikutip ayosolo.id, Sabtu (13/8).
Moeldoko menambahkan saat ini masyarakat lebih menginginkan petugas yang rendah hati.
“Enggak boleh lagi mudah emosi. Arogansi enggak jalan di era ini," imbuh dia.
Seperti diketahui, salah satu anggota Paspampres memukul seorang sopir truk di simpang empat Girimulyo, Manahan, Banjarsari, Solo.
Apalagi pemukulan ini dipicu masalah sepele.
Anggota Paspampres ini juga salah karena melanggar lampu merah sehingga terjadi tabrakan dengan truk tersebut.
"Saya selaku mantan Panglima TNI, menyayangkan hal-hal seperti itu. Tidak boleh terjadi, apalagi itu dipicu persoalan sepele," ungkap dia.
Moeldoko menggarisbawahi kedisiplinan yang dimiliki prajurit harus ditingkatkan lagi. Hal ini agar prajurit bisa memahami kehendak masyarakat.
"Saya pikir, penguatan disiplin perlu diperkuat lagi. Prajurit harus pandai dalam melihat adjustment dengan lingkungan," jelas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka marah kepada anggota Paspampres yang memukul sopir truk.
Baik pelaku maupun sang sopir truk sempat dipanggil Gibran di Balai Kota Solo pada Jumat (13/8).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News