BMKG: Hati-Hati, Jawa Tengah Bagian Selatan Masih Berpotensi Hujan

11 Agustus 2022 08:00

GenPI.co Jateng - Wilayah Jawa Tengah bagian selatan berpotensi terjadi hujan hingga Sabtu (13/8).

Hal ini terutama di wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Sta Met) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan  sebenarnya sekarang ini telah memasuki musim kemarau.

BACA JUGA:  BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jateng

Menurut dia, di wilayah Cilacap dan Banyumas sempat tidak ada hujan selama beberapa hari.

"Akan tetapi, dalam beberapa hari terakhir kembali terjadi hujan di wilayah Cilacap dan Banyumas," kata dia, Kamis (12/8).

BACA JUGA:  Gempa Megathrust di Cilacap Bukan Ramalan, Begini Imbauan BMKG

Teguh menjelaskan hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir disebabkan indeks Enso bernilai negatif 0,57.

Maka dari itu, ada pengaruh signifikan terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia.

BACA JUGA:  BMKG: Cilacap Potensi Gempa 8,7 M dan Tsunami 10 Meter

Dalam kondisi normal, indeks Enso bernilai lebih kurang 0,5.

Di sisi lain, Dipole Mode Index (DMI) bernilai negatif 0,81, sehingga aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat menjadi signifikan.

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut dengan atmosfer di Samudra Hindia.

Ini dihitung berdasarkan perbedaan nilai atau selisih suhu permukaan laut antara pantai timur Afrika dan pantai barat Sumatra.

"Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut itu disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). DMI dianggap normal ketika nilainya kurang lebih 0,4," papar Teguh.

Jika DMI positif, maka umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

Sedangkan DMI negatif, berdampak pada meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

Selain itu, terjadinya hujan dalam beberapa hari terakhir juga disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut lebih panas 1-3 derajat celsius, sehingga ada potensi penambahan penguapan.

BMKG Stamet Tunggul Wulung mencatat pada Rabu (10/8), konsentrasi hujan selama 24 jam terakhir khususnya di wilayah Kabupaten Cilacap lebat hingga sangat lebat.

"Hujan lebat terjadi di Adipala dengan curah 54 milimeter, Stamet Cilacap 65 mm, Maos 80 mm, dan Binangun 52 mm. Hujan sangat lebat terjadi di Kesugihan 108 mm,” imbuh dia.

Adapun wilayah lain di Cilacap terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.

Di samping itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATENG