GenPI.co Jateng - Sebanyak 3 terdakwa produsen pita cukai rokok palsu ternyata memiliki peran berbeda.
Hal ini terungkap dalam sidang yang dipimpin Hakim Ketua Kukuh Subyakto di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Selasa (9/8).
Jaksa Penuntut Umum Niam Firdaus mengatakan ketiga terdakwa memiliki peran yang berbeda-beda dalam pembuatan pita cukai palsu tersebut.
Niam menjelaskan terdakwa Emil Rifqi berperan sebagai penerima pesanan pita cukai, Eko Heru Suprapto bertugas mendesain pita cukai, dan Muhammad Mansur berperan sebagai pencetak pita cukai palsu.
"Terdakwa Emil Rifqi memperoleh rencana pesanan 36 tim pita cukai palsu dari seseorang yang masih dalam pencarian, namun harus membuatkan contoh pita cukainya," kata dia.
Pita cukai palsu itu dicetak dengan menggunakan mesin Oliver 58 Sakurai 58x44 oleh terdakwa Muhammad Mansur.
Dalam proses pembuatan contoh pita cukai, para terdakwa mencetak puluhan ribu keping pita cukai palsu berbagai jenis.
Dari puluhan ribu keping cukai palsu tersebut, potensi kerugian negara yang berasal dari cukai dan pajak pertambahan nilai hasil tembakau tersebut mencapai Rp241,5 juta.
Ketiga terdakwa dijerat dengan Pasal 55 Undang-undang Nomor 39 tahun 2007 tentang Cukai.
Sidang akan kembali digelar pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News