BRI Bawa Usaha Topeng Kayu Tembus Pasar Ekspor, Begini Ceritanya

05 Agustus 2022 20:00

GenPI.co Jateng - BRI sebagai bank yang konsisiten menumbuhkembangkan UMKM. BRI hadir dengan melakukan pemberdayaan, edukasi, hingga pendampingan usaha.

Salah satunya seperti yang dilakukan BRI yang mendampingi UMKM milik Aditya Pramana.

Pria asli Gunungkidul, Yogyakarta, ini terus merawat kelestarian warisan budaya melalui usaha Topeng Kayu Bobung.

BACA JUGA:  Indeks Bisnis UMKM BRI Q2 2022: Tangguh, Produktivitas Memelesat

Di balik keindahan alam dan keasrian Sambipitu, sebuah wilayah di Kabupaten Gunungkidul, DIY, Aditya tergerak memberdayakan produk budaya Topeng Kayu Bobung. 

Aditya sudah menjalankan usaha pembuatan Topeng Kayu Bobung itu sejak 3 tahun lalu.

BACA JUGA:  Jago Kelola Aset dan Keuangan, BRI Perkuat Bisnis Treasury

Awalnya, Aditya mengelola usaha ini dengan modal sendiri dan skala kecil. 

Dimulai dari penjualan secara lokal, kemudian Aditya memasarkan Topeng Kayu Bobung ke hotel dan rumah makan, serta aktif mengikuti beragam pameran.

BACA JUGA:  Didukung BRI, Dawet Kemayu Bangkit dari Keterpurukan

Nama Aditya dan Topeng Kayu Bobung buatannya pun semakin dikenal hingga ke pasar Amerika sampai China. Hal tersebut membuat Aditya terus berkeinginan membawa usahanya untuk terus naik kelas.

BRI pun mendampingi usaha yang dibangun Aditya. Kantor Cabang BRI Wonosari Gunungkidul membantu Aditya mengembangkan usahanya hingga memberikan penyaluran modal usaha.

Peningkatan usaha pun semakin tampak, Aditya kini mampu merekrut 5 karyawan tetap.

Saat pesanan membludak, Aditya biasanya juga menambah 5 karyawan lain untuk membantu menyelesaikan permintaan pembeli lokal mau pun mancanegara.

Dalam sebulan, Aditya dapat melakukan minimal 2 kali ekspor dengan omzet sekitar Rp300 juta, dengan minimal penghasilan bersih sebesar Rp30 juta per bulan.

Manajemen yang baik dalam pengelolaan usaha membuat bisnis kecil Aditya kian berkembang dan kontinuitas usaha dapat terus terjaga.

“Topeng Kayu Bobung merupakan wujud warisan budaya lokal yang perlu didukung untuk dilestarikan dan dikembangkan. Sehingga usaha berbasis kearifan lokal ini dapat terus bertumbuh, berkontribusi lebih baik terhadap perekonomian, serta turut melestarikan warisan budaya,” papar dia.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan BRI secara konsisten mendorong pelaku usaha untuk menjangkau pasar ekspor.

“BRI terus berkomitmen untuk mendukung Pelaku UMKM dan bertekad untuk terus melakukan pendampingan kepada UMKM dengan tujuan agar UMKM dapat terus tumbuh secara sustainable atau tumbuh secara berkesinambungan, serta dapat mendorong UMKM untuk dapat naik kelas,” ungkap dia.  

Lebih lanjut, pelaku UMKM binaan BRI telah memiliki journey pengembangan usaha.

Pertama, go modern yang berfokus pada perbaikan produk, story behind product, packaging, branding, serta pengelolaan keuangan, manajemen pemasaran, dan pencatatan keuangan.

Selanjutnya, BRI senantiasa mendorong pelaku usaha untuk merambah ke digitalisasi (Go digital).

Pemasaran produk diharapkan dapat menjangkau berbagai platform e-commerce sehingga potensi penjualan semakin tinggi.

“Terakhir, go global, yakni strategi menjangkau pasar internasional di mana BRI juga menyediakan fasilitas business matching dengan international buyer sebagai sarana showcase UMKM untuk mendapatkan akses ke pasar global,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG