GenPI.co Jateng - Polresta Solo memeriksa sebanyak 5 saksi dalam kebakaran di RSJD dr Arif Zainudin Solo yang terjadi pada Jumat (5/8).
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjutak mengatakan pihaknya telah memeriksa 5 saksi terkait kasus kebakaran RSJD Solo ini.
Mereka adalah 3 petugas jaga saat terjadinya kebakaran, 1 orang sekuriti, dan 1 petugas jaga dari bangsal yang lain.
"Kami akan lihat apakah ada kelalaian dari petugas jaga atau bagaimana. Nanti akan kami lihat," kata dia.
Kebakaran ini melanda melanda ruang Puntadewa RSJD dr Arif Zainudin Solo.
Total ada 5 pasien yang menjadi korban. Rinciannya, 2 pasien meninggal dunia dan 3 pasien mengalami luka bakar.
"Saat ini tim Labfor Polda Jateng mendalami penyebab kebakaran. Kami juga menurunkan tim penyelidik dan penyidik dari Satreskrim Polresta Solo," papar dia.
Kapolresta menjelaskan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), saat kebakaran ada 9 orang pasien yang sedang tertidur.
Dari jumlah sebanyak itu, 7 pasien tidur di selasar ruangan dan 2 sisanya berada di ruang isolasi.
Sebenarnya, petugas jaga sempat mengecek lokasi sebelum kebakaran karena ada salah satu pasien yang ikatan tangannya terlepas.
"Sesuai dengan SOP yang berlaku, kesembilan pasien tidur dalam kondisi tangan dan kakinya terikat. Setelah itu dia kembali ke tempat jaganya," imbuh dia.
Setelah itu, terdengar suara ledakan dan ketika petugas tersebut memeriksa ruang Puntadewa, plafon sudah terbakar.
Selanjutnya, petugas mengeluarkan pasien satu per satu.
"Saat hendak membuka ruang isolasi kondisi sudah tidak memungkinkan, karena api membesar," papar dia.
Di sisi lain, kondisi 3 korban luka-luka, yakni 1 orang mengalami luka berat dengan luka bakar 34%, 1 orang luka 13%, dan 1 pasien luka 1%.
Kedua korban yang meninggal adalah nama Yoga Aprilianto (30) asal Karanganyar dan Yoga Riskiawan (30) asal Blora Jawa Tengah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News