GenPI.co Jateng - Ketua Indonesia ASEAN Para Games Organizing Comittee (INASPOC) Gibran Rakabuming Raka mengatakan ada beberapa atlet dan ofisial yang terpapar covid-19.
Namun, Gibran tidak memberi tahu jumlah maupun asal atlet serta ofisial yang terjangkiti covid-19.
"Sudah kami monitor," kata Gibran, Selasa (2/8).
Dia menjelaskan ada beberapa atlet yang sudah sembuh dan siap melanjutkan pertandingan.
Gibran mengatakan pihaknya terus berupaya mencegah penyebaran covid-19 agar ASEAN Para Games berjalan lancar.
Menurut Gibran, atlet yang terpapar covid-19 dan yang sehat langsung dipisahkan.
"Untuk yang sehat tetap bertanding lanjut terus. Ini risiko mengadakan pertandingan di tengah pandemi covid-19," tegasnya.
Sementara itu,
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyu Ningsih menyebut 17 atlet dan ofisial terpapar covid-19.
Perinciannya, sebanyak 14 orang di Solo, sedangkan tiga lainnya di Semarang.
"Kenapa Solo lebih banyak? Sebab, venuenya lebih banyak juga. Yang penting mereka melakukan karantina dengan baik dan kondisi fisiknya kami pantau baik semua," ucap Ningsih.
Dia mengatakan karantina dilakukan selama lima hari agar atlet dan ofisial lain tidak tertulari.
"Mereka menjalani isolasinya di hotel masing-masing," katanya.
Sekretaris Jenderal National Paralympic Comittee (NPC) Indonesia Rima Ferdianto mengatakan atlet yang positif covid-19 tidak menunjukkan gejala.
"Nanti kalau dicek lagi hasilnya negatif, bisa gabung lagi," kata Rima.
Saat ditanya apakah para atlet dan ofisial terkena covid-19 setelah upacara pembukaan pada Sabtu (30/7), Rima menepis anggapan itu.
Sebab, atlet yang berada di Semarang tidak mengikuti upacara pembukaan.
"Memang covid-19 lagi naik. Omicron Ba.4 memang baru naik. Jadi, wajar saja yang penting kami mitigasinya cepat saja," imbuhnya.
Menurutnya, covid-19 tidak akan menjadi masalah dalam penyelenggaraan ASEAN Para Games XI 2022.
"Tidak, lah (memengaruhi, red). Paralympic Tokyo kemarin ratusan,” kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News