GenPI.co Jateng - Kirab malam 1 Suro Keraton Solo akhirnya lengkap dengan adanya kerbau (kebo) bule pada Sabtu (31/7) dini hari.
Sebanyak 4 kebo bule keturunan Kiai Slamet milik Keraton Solo menjadi cucuk lampah (pemimpin) kirab.
Jumlah ini berkurang 1 dari yang disiapkan Keraton Solo sebanyak 5 kerbau.
Pangageng Parentah Keraton Solo KGPH Adipati Dipokusumo mengatakan jumlah kebo bule yang diikutkan dalam kirab sudah disesuaikan dengan kondisi yang terjadi.
"Jumlah tidak pernah ditetapkan harus berapa sejak dulu" kata dia.
Gusti Dipo menerangkan sebenarnya sebanyak 2 ekor kebo bule yang bisa ikut kirab 1 Suro ini.
Namun demikian, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) dan diputuskan ada 4 ekor kebo bule yang ikut kirab.
Adapun kirab malam 1 Suro ini diawali dengan zikir dan tahlil oleh Sinuwun Paku Buwono (PB) XIII, abdi dalem, dan tamu undangan di area Cepuri Keraton Solo pada Jumat (29/7) pukul 21.00 WIB.
Selanjutnya pukul 00.00 WIB ratusan abdi dalem membawa 9 pusaka dan uba rampe (perlengkapan) muncul dari Keraton Solo.
Di depan Kori Kamandungan, 4 kebo bule menanti untuk menjadi cucuk lampah.
Begitu pula dengan ribuan orang yang menanti di pinggir jalan untuk menyaksikan kirab.
Rute kirab ini adalah dari Kori Kamandungan menuju Jalan Supit Urang Gladag, Jl Mayor Kusmanto, Jl Kapten Mulyadi, Jl Veteran, Jl Yos Sudarso, dan Jl Slamet Riyadi.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tampak mendampingi Putra Mahkota Keraton Solo KPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.
Di belakangnya ada eks Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Akbar Tanjung.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat mengikuti proses zikir dan tahli, lalu pamit.
Setelah kirab, upacara malam 1 Suro dilanjutkan dengan meditasi (semedi), salat Hajat, dan salat Subuh.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News