GenPI.co Jateng - Perlawanan terhadap paham radikalisme harus dilakukan bersama-sama baik pemerintah maupun masyarakat.
Hal ini disampaikan Bupati Grobogan, Sri Sumarni, saat bermain ketoprak yang digelar secara daring, Rabu (22/12).
Sri Sumarni berpesan masyarakat jangan mudah tergiur oleh ajakan bekerja dengan gaji besar. Padahal, itu hanya perangkap untuk masuk ke jaringan radikalisme dan terorisme.
“Mari kita menjaga toleransi dan saling bahu membahu, bergotong royong, saling bergandengan tangan untuk bersatu,” kata dia, seperti dikutip Grobogan.go.id, Rabu (22/12).
Dia juga mengajak warga menjaga kerukunan antarumat beragama lebih-lebih sebentar lagi digelar perayaan Natal dan tahun baru.
Disinggung soal penampilannya dalam ketoprak itu, Sri Sumarni mengaku sempat grogi. Sebab, pentas itu digelar secara mendadak.
Meski demikian, ia tidak kesulitan memainkan peran tokoh dalam ketoprak itu lantaran terbiasa bermain kesenian rakyat ini.
“Saya menjadi peran di ketoprak sudah tiga kali, dulu pernah di Magelang bersama Pak Ganjar dan di Jepara,” ujar dia.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Grobogan, Daru Wisakti, mengatakan amanat dalam ketoprak itu adalah membangun kewaspadaan dini terhadap paham radikalisme.
Tema ini relevan dengan momentum perayaan Natal dan tahun baru lantaran Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk baik suku, agama, ras, dan lainnya.
“Supaya kita saling menghormati satu dengan yang lain, toleransi harus kita ke depankan,” tutur Daru.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News