SDN di Solo Kekurangan Siswa, Pengamat Pendidikan Khawatirkan Ini

20 Juli 2022 10:00

GenPI.co Jateng - Minimnya siswa di SDN Sriwedari 197 Solo menunjukkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo perlu sosialisasi ke masyarakat untuk menunjukkan mutu dan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Hal ini diungkapkan Pengamat Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Harun Joko Prayitno.

Seperti diketahui, SDN Sriwedari No 197 Solo kekurangan siswa dan hanya mendapatkan 1 siswa baru pada tahun ajaran baru ini.

BACA JUGA:  SDN Kalitengah Batang Tak Dapat Siswa, Alasannya Bikin Kaget

"Menurut saya karena eranya kompetisi dan komunikasi global. Maka mengedepankan mutu dan profesionalisme jadi faktor utama. Jadi tidak ada persoalan sekolah itu negeri atau swasta," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset, Pengabdian, Publikasi & HAKI ini, saat dihubungi GenPI.co, Selasa (19/7).

Harun menegaskan yang memengaruhi kepercayaan masyarakat adalah profesionalitas serta kualitas sekolah.

BACA JUGA:  Miris! Azzam Jadi Satu-Satunya Siswa Baru di SDN Sriwedari Solo

Selain itu, Harun menilai fenomena tentang keluarga berencana (KB) juga memengaruhi jumlah anak sekolah saat ini.

Jadi, ada kemungkinan berpengaruh penuh pada penurunan jumlah anak.

BACA JUGA:  SDN Sriwedari Solo Cuma Dapat 1 Siswa Baru, Disdik Buka Suara

"Kalau dilihat dari kacamata demografi anak sebagai populasi anak usia masuk sekolah dasar dengan SD yang ada bisa jadi itu," imbuh dia.

Namun demikian, jika patokannya pada fenomena KB, maka akan ada pembatasan dan pengaturan lebih rinci terhadap pendaftaran peserta didik baru.

"Kalau alasannya KB karena ada sekolah tertentu yang menerima banyak dari batas sedangkan ada sekolah yang kekurangan. Saya tetap berpandangan faktor utama karena mutu," papar dia.

Guru Besar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS ini menegaskan tingkat pendidikan orang tua yang semakin tinggi juga memengaruhi.

Para orang tua ini sadar akan pentingnya pendidikan anak dari segi fasilitas, mutu dan kualitas.

"Masyarakat sudah memiliki kesadaran pentingnya pendidikan bagi anak. Makanya, orang tua sudah sadar betul primer sebagai investasi pendidikan investasi masa depan dan investasi anak," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG