GenPI.co Jateng - Gubernur Jawa Tengah mengklaim angka stunting di wilayahnya sudah menurun jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Studi Status Gizi Indonesia mencatat angka stunting di Jateng 2021 tercatat sebesar 20%.
Ganjar membeberkan jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 27%.
"Kami dorong dan serius soal ini (stunting). Kalau ada ibu hamil tanyain 1 sudah periksa apa belum, rutin apa enggak, kandungannya sehat enggak," ujar Ganjar, kepada wartawan di Alila Solo, Kamis (14/7).
Ganjar menyebut angka stunting di Jateng perlahan turun dengan adanya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng).
Menurut dia, setiap ibu hamil ada kemungkinan 20% bermasalah.
"Karena 20% rata-rata kandungannya bermasalah. Angka itu ditandai kalau kurang apa? Kurang gizi, kami kasih kecukupan gizi. Kalau kandungan bermasalah periksakan rutin,” papar Ganjar Pranowo.
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Jawa Tengah masih mempunyai 19 kabupaten dan kota dengan kategori kuning (prevalensi 20%-30%).
Wilayah zona kuning ini adalah Kendal, Kota Semarang, Blora, Banyumas, Batang, Kabupaten Magelang, Banjarnegara, Kota Tegal, dan Pemalang.
Sebagai informasi, pada 2022 ini Jawa Tengah bersama 12 provinsi lain memiliki prevalensi stunting paling tinggi di Tanah Air.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News