Sabar, Pak! Penutupan Pasar Hewan di Boyolali Diperpanjang

05 Juli 2022 10:00

GenPI.co Jateng - Penutupan pasar hewan di Boyolali diperpanjang untuk mengendalikan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Seharusnya, penutupan pasar hewan di Boyoalli berakhir sejak Senin (27/6).

Namun demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memutuskan memperpanjang penutupan pasar hewan tersebut.

BACA JUGA:  Solo Dapat Jatah 100 Dosis Vaksin PMK, Segini Kasusnya

Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan penutupan 5 pasar hewan ini karena wilayah itu ditetapkan sebagai daerah wabah PMK.

"Kami menindaklanjuti Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No.500/2022 terkait daerah wabah PMK termasuk penutupan pasar hewan untuk mengendalikan virus itu," kata dia, Senin (4/7).

BACA JUGA:  3 Tips Memilih Hewan Kurban di Masa Merebaknya Wabah PMK

Sebanyak lima pasar hewan ditutup ini adalah Pasar Hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, Pasar Hewan Karanggede, Pasar Hewan Kalioso di Kecamatan Nogosari, Pasar Hewan Simo, dan Pasar Hewan Ampel.

Penutupan 5 pasar hewan di Boyolali hingga waktu pemberitahuan lebih lanjut.

BACA JUGA:  Waduh! Sidak Hewan Kurban di Semarang, Ada Sapi Terkena PMK

Di sisi lain, Bupati menjamin ketersediaan hewan ternak untuk kurban Iduladha di Boyolali cukup banyak.

Hal ini lantaran Boyolali merupakan daerah sentra hewan ternak sapi di Jateng.

Dia pun meminta masyarakat yang membutuhkan hewan ternak kurban untuk membeli di daerah lokal Boyolali terlebih dahulu.

Masyarakat baiknya jangan mengambil dari luar daerah untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati mengatakan penetapan wabah PMK tersebut berdasarkan laporan harian di Boyolali ke sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSikhnas).

Melalui sistem tersebut, terdapat pengkajian sekitar 50% lebih di kabupaten dan kota di Provinsi Jateng ini masuk zona merah PMK.

"Boyolali menurut SK Menteri Pertanian mendasarkan laporan kami melalui aplikasi iSikhnas. Jadi Boyolali masuk kategori wabah PMK," jelas dia.

Disnakan mencatat hewan ternak yang suspek PMK di Boyolali mencapai 4.642 ekor dan positif 32 ekor.

Sedangkan hewan ternak mati karena terjangkit PMK 39 ekor, sembuh dari PMK sebanyak 779 ekor, dan dipotong paksa 7 ekor.

Sisa kasus PMK masih 3.849 ekor dan telah tervaksin 1.896 ekor.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG