GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang menemukan ada 47.000 data salah atau false yang menyebabkan capaian vaksinasi di Batang rendah.
Data salah ini berupa warga yang sudah divaksinasi tapi belum dilaporkan ke dalam data sebagai orang yang sudah divaksin.
Bupati Batang, Wihaji, memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) segera membenahi permasalah data tersebut.
Apabila perbaikan data ini rampung, capaian vaksinasi di Batang mencapai 70 persen. Kini, capaian ini baru di angka 64,84 persen.
Sementara itu, capaian vaksinasi untuk kelompok lansia juga baru menyentuh level 53 persen.
"Ini menjadi salah satu pengaruh dan penyebab keterlambatan capaian vaksinasi karena terjadi data false," kata Wihaji, seperti dikutip Antara, Selasa (21/12).
Wihaji juga menyoroti pentingnya sinergisme antara pemerintah dan masyarakat dalam percepatan vaksinasi di wilayahnya.
Agar mencapai 100 persen, vaksinasi harus melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok pemuda, hingga perangkat dan kepala desa.
Sebab, vaksinasi tidak mungkin rampung apabila hanya mengandalkan Dinkes Batang atau TNI dan Polri.
“Kabupaten lain bisa, kenapa kita tidak bisa," pungkas Wihaji.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News