Keamanan Digital Bisa Pengaruhi Keamanan Nasional, Kok Bisa?

28 Juni 2022 16:00

GenPI.co Jateng - Keamanan digital ternyata bisa memengaruhi keamanan nasional. Hal ini mengingat pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Tercatat jumlahnya mencapai 73,7% dari total penduduk.

Kaprodi Teknik GEomatika Unitomo, Yunus Susilo, mengatakan keamanan digital bisa memengaruhi keamanan nasional. Menurut dia, fenomena pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 menjadi contoh nyata.

Keamanan digital adalah suatu proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring, dapat dilakukan secara aman.

BACA JUGA:  Digitalisasi Desa, Pemkab Demak Teken 4 MoU

Tidak hanya untuk mengamankan data yang dimiliki, tapi juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.

“Banyak bersebaran berita-berita tidak bagus dan kampanye hitam di media sosial hingga muncul istilah kadrun dan cebong. Bisa dirasakan saat itu, ketika kita memiliki teman yang berbeda pilihan sampai memutuskan keluar dari grup,” kata dia, saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (23/6).

BACA JUGA:  Digitalisasi Dukung Bisnis Mikro BRI Tumbuh dan Sustain

Yunus menjelaskan pada konteks yang lebih luas, jika fenomena tersebut menjadi gerakan masif, laly ada salah satu kelompok yang kalah dan tidak terima, kemudian ada provokasi, maka isiden 1998 bisa saja terulang.

Yunus menambahkan selalu berpikir kritis dan tidak mudah percaya dengan semua yang ada di internet menjadi salah satu kunci menjaga keamanan internet.

BACA JUGA:  Simak Baik-Baik! Etika di Dunia Digital Tidak Memandang Strata

“Kerusuhan itu tentunya diawali informasi tidak benar. Tapi, karena berita seperti itu setiap hari tersajikan, lama-lama dianggap benar. Di sinilah keamanan digital, dalam hal ini kurangnya berpikir kritis, cek dan ricek, bisa mengancam keamanan nasional,” papar dia.

Pemaparan Yunus mengenai keamanan digital dan pengguna internet di Indonesia ini dalam Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Pasuruan,  Jawa Timur.

Ini merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Pada kegiatan ini hadir sejumlah pembicara yang ahli di bidangnya.

Mereka, yakni Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, VP Head of Marketing East Java Bali Nusra , PT Indosat Tbk, Heny Tri P, dan Direktur PT Cipta Manusia Indonesia, Ismita Saputri.

VP Head of Marketing East Java Bali Nusra , PT Indosat Tbk, Heny Tri P, menyebutkan kemajuan teknologi tidak bisa dibendung.

Masyarakat hanya perlu kreatif memanfaatkan teknologi agar bisa bertahan di era disrupsi teknologi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATENG