GenPI.co Jateng - Kabupaten Boyolali mendapat jatah 19 botol vaksin dengan jumlah 1.900 dosis untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Adapun hewan yang menjadi prioritas vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan sapi perah dan sehat.
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali mulai melakukan vaksinasi PMK terhadap hewan ternak pada Senin (27/6).
Setiap satu ekor sapi akan mendapatkan 2 mililiter (mm) vaksin dan setiap 1 botol vaksin berisi 200 mm untuk 100 ekor sapi.
Vaksinasi perdana di Kabupaten Boyolali digelar di Desa Samiran, Kecamatan Selo.
Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengatakan Desa Samiran dipilih sebagai lokasi vaksinasi karena desa tersebut masih berada di zona hijau PMK.
“Ini menjadi reward-nya kami prioritaskan hari pertama pelaksanaan vaksinasi. Ini kami siapkan 200 (dosis vaksin) di Desa Samiran,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Selasa (27/6).
Lusia menjelaskan dalam melakukan penyuntikan vaksinasi sapi, pihaknya menyiapkan dua tim.
Tim pertama, tim skrining melakukan pemeriksanaan kondisi kesehatan sapi. Tim kedua, kemudian menyuntikan 2 mm vaksin PMK.
“Karena yang divaksin adalah sapi yang sehat dan diutamakan adalah yang pertama sapi perah,” papar dia.
Nantinya, setelah dosis pertama disuntikan, sapi akan mendapatkan dosis kedua satu bulan berikutnya.
Sedangkan dosis ketiga, sapi disuntik dalam jangka waktu 6 bulan.
Sementara itu, Ketua Kelompok Dadi Maju Desa Samiran, Suparno, senang akhirnya sapinya mendapatkan vaskinasi.
Menurut dia, seratusan peternak menutup lalu lintas perdagangan sapi sejak pasar hewan di Boyolali ditutup pada akhir Mei 2022 lalu.
Sebagai informasi, hewan ternak yang positif PMK sejumlah 32 ekor, suspek PMK mencapai 3.748 ekor, sembuh PMK 753 ekor, dan mati sebanyak 30 ekor hingga Minggu (26/6).
Kasus PMK ini tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News