GenPI.co Jateng - Grobogan mendapatkan sebanyak 5.000 dosis vaksin untuk disuntikkan ke sapi yang paling rentan terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penyuntikan vaksin PMK tersebut dijadwalkan Selasa (28/6) dengan sasaran awal 10 desa.
Sasaran awal tersebut ditargetkan bisa selesai dalam waktu dua hari hingga Rabu (29/6).
"Dari alokasi vaksin PMK sebanyak itu, akan difokuskan untuk ternak sapi yang dimiliki masyarakat yang ada di 20 desa di Kabupaten Grobogan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan Riyanto, Senin (27/6).
Selanjutnya, sebanyak 20 orang diikutkan dalam pelatihan penyuntikan sebagai persiapan pemberian vaksin penyakit mulut dan kuku.
Vaksinator PMK tersebut akan didampingi tenaga teknis yang bertugas melakukan pencatatan hasil pelaksanaan vaksinasi.
Menurut dia, alokasi vaksin yang diterima memang belum sesuai dengan jumlah populasi ternak.
Jumlah ternak sapi di Grobogan diketahui mencapai 204.000 ekor dan kerbau sekitar 3.000 ekor.
Sebagai informasi, total kasus PMK di Grobogan tercatat sebanyak 1.302 kasus.
Sedangkan yang sembuh sebanyak 401 kasus dan yang dipotong 2 ekor dan mati 6 ekor.
Adapun kasus PMK yang masih tersisa ada 893 kasus.
Di sisi lain, sejumlah upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk mengatasi wabah PMK ini.
Pertama, peternak yang mengetahui ternaknya yang mengalami gejala klinis mirip PMK diminta segera melaporkan ke Dinas Peternakan.
Kedua, Pemkab menutup semua pasar hewan sejak 25 Mei 2022.
Ketiga, sosialisasi digencarkan agar masyarakat semakin sadar dan tidak asal membeli ternak dari daerah terjangkit PMK.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News