Begini Cara Mengatasi Komentar Negatif di Lapak Jualan di Medsos

27 Juni 2022 17:15

GenPI.co Jateng - Masyarakat sekarang ini kerap menggunakan media sosial untuk meraih cuan atau keuntungan.

Namun demikian, sejumlah orang kerap nyinyir atau sirik sehingga menyampaikan komentar negatif pada akun medsos penjual.

CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick punya dua cara mengatasi komentar negatif.

BACA JUGA:  Jeda dari Media Sosial Bisa Kurangi Depresi dan Kecemasan

Menurut Theo, ada dua situasi yang dihadapi penjual.

“Pertama orang yang nyinyir, tapi tidak sampai menggiring opini dan orang yang memang nyinyir sehingga menggiring opini,” ujar dia, saat Webinar Makin Cakap Digital 2022, Selasa (22/6).

BACA JUGA:  Hati-Hati! Ini Tanda dan Bahaya Seseorang Kecanduan Media Sosial

Kedua, penjual bisa membalasnya dengan respons positif dan apresiasi kepada orang yang nyinyir tanpa menggiring opini.

Langkah ini juga dilakukannya ketika mengembangkan Coffee Meets Stocks.

BACA JUGA:  Ini Menu Hits Mie Gacoan yang Tukang Parkirnya Viral di Medsos

“Orang lain bisa lihat dan membedakan mana yang negatif dan positif. Feedback kami nantinya justru menjadi penilaian lebih. Cara ini sudah saya terapkan, ternyata follower saya banyak yang memperhatikannya,” papar Theo.

Sebaliknya, penjual tidak perlu ragu bersikap tegas menghadapi komentar negatif dan provokatif dari orang yang nyinyir atas keberhasilannya.

Penjual bisa langsung menghapus atau bahkan melakukan blok kepada akun tersebut.

“Efek sosial media itu snowball banget. Kalau memang provokatif, mending langsung dieliminasi sejak awal,” ungkap dia.

Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan SiberKreasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Webinar ini menghadirkan CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick.

Ada pula  Wakil Ketua RTIK Kabupaten Blitar, Subana, dan Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul.

Sementara itu, Wakil Ketua RTIK Kabupaten Blitar, Subana mengingatkan pentingnya rekam jejak di dunia digital.

Dia juga mendorong orang tua berperan aktif mengedukasi anak-anaknya mengenai etika di dunia digital.

“Umumnya, teman-teman yang tanda kutip tidak memiliki etika dan moral, ketika kami tangani, permasalahan mereka adalah kurangnya komunikasi dengan orang tua. Mereka tidak ada saluran atau teman ngobrol,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG