Ganjar Pamer Penggunaan Produk Dalam Negeri di Jateng 98,26%

15 Juni 2022 07:00

GenPI.co Jateng - Peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) di Provinsi Jawa Tengah sudah mencapai Rp2,7 triliun atau 98,26%.

Adapun sekitar 85,6% atau Rp2,4 trilun dari capaian tersebut menggunakan produk dari UMKM.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penggunaan produk dalam negeri.

BACA JUGA:  Dianggap Merakyat, Elektabilitas Pasangan Ganjar-Erick Tertinggi

“Dari jumlah yang sudah divalidasi itu, ada Rp2,7 triliun atau sekitar 98,26% telah menggunakan produk dalam negeri. Informasi ini menyenangkan buat kita karena komitmen kami tidak buruk. Apalagi Rp2,4 triliun atau 85,6% menggunakan produk UMKM dan koperasi,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Selasa (14/6).

Ganjar menjelaskan perencanaan pengadaan barang dan jasa melalui penyedia barang-jasa di Provinsi Jateng nilainya kurang lebih Rp4 triliun.

BACA JUGA:  Ganjar Usul Umat Buddha yang Beribadah ke Candi Borobudur Gratis

Jumlah tersebut terdiri atas 23.967 paket barang dan jasa. Dari jumlah tersebut yang sudah divalidasi oleh pejabat pembuat komitmen senilai Rp2,8 triliun dengan rincian 19.671 paket.

Ganjar akan terus memantau agar pelaksanaan komitmen sukses dan terus meningkat.

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Ungkap Cerita Ridwan Kamil Soal Kondisi Eril

Selain itu, Ganjar juga setuju dengan afirmasi yang diberikan oleh Presiden Jokowi untuk menstimulus perekonomian dengan membeli produk dalam negeri.

Afirmasi tersebut langkah yang bagus untuk memberikan kesempatan membela dan menyerap produk dalam negeri lebih banyak sehingga perekonomian meningkat.

Selain itu, ini juga memberikan tantangan terhadap industri dalam negeri agar membuat produk yang berkualitas.

“Saya setuju dengan Presiden, pasti ini akan mendorong kita semuanya bisa menyerap produk dalam negeri jauh lebih banyak. Ini nanti akan menjadi tantangan bagi produk dalam negeri untuk membuat dengan kualitas dan kuantitas yang jauh lebih bagus,” papar dia.

Presiden Jokowi dalam arahannya menyampaikan realisasi komitmen penggunaan produk dalam negeri harus lebih digenjot.

Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari 209 pemda targetnya Rp543 triliun, bersumber dari ApBN dan APBD.

Komitmen yang sudah terealisasi ada sekitar 22% atau Rp122,1 triliun.

Jokowi secara tegas mengingatkan agar pengadaan barang dan jasa lebih mengutamakan produk dalam negeri.

Dia menemukan masih banyak lembaga dan kementerian yang membeli barang dari luar negeri meskipun di dalam negeri produk yang sama juga diproduksi.

Jokowi memberikan contoh beberapa barang yang masih diimpor untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya mesin jahit low speed dengan harga impor melebihi Rp13 juta, sedangkan produksi dalam negeri seharga Rp12,8 juta.

Nazal Oxygen Kanula atau selang oksigen dengan harga impor sebesar Rp8.325, sedangkan produksi dalam negeri lebih murah yaitu Rp6.996.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG