GenPI.co Jateng - Kenaikan harga cabai rawit merah di Kota Solo makin ugal-ugalan pada Senin (13/6).
Saat ini harga cabai rawit merah mencapai Rp90.000/kilogram (kg), jika dibandingkan pekan lalu, Rp 85.000/kg.
Pedagang cabai di Pasar Legi Solo, Ngatinem, menjelaskan kenaikan harga ini lantaran cabai yang diambil dari kawasan Jawa Timur terkena hama.
Harga cabai rawit yang melonjak drastis ini lantaran hama patek dan dampak banjir.
"Udah 5 hari naik terus menerus, sebelumnya cuma 30 (Rp 30.000/kg) kemudian naik terus per-kgnya Rp5.000, terus jatuhnya Rp90.000 ini," kata Ngatinem, kepada GenPI.co, Senin.
Menurut dia, kenaikan harga cabai ini terus menerus dirasakannya sejak 5 bulan yang lalu.
Ngatinem biasa mengambil cabai dari Karangsono, Banyuwangi, dan Krengel Jawa Timur.
"Karena mahal pembeli ambilnya sedikit. Kalau murah banyak. Pembeli mengeluh karena mahal, biasanya yang ambil 10 kg sekarang cuma ambil 5 kg saja," papar dia.
Ngatinem menjelaskan kualitas cabai dari Jawa Timur lebih bagus dibandingkan dengan Boyolali.
Hal serupa diungkapkan pedagang lain, Warsini.
"Sama kata mbak Ngatinem tadi, sekarang mahal karena kena virus," ungkap dia.
Kondisi ini membuat para pedagang ini harus memilah cabai hijau botol terkena hama.
"Iya dipilihi dapat segini, kena virus semua," ujar pedagang lain, Solehati.
Sementara itu, Lurah Pasar Legi, Solo Nur Rahmadi, menjelaskan bahwa harga cabai rawit merah meroket naik lantaran pasokan dari kawasan Jawa Timur, khususnya Banyuwangi mengalami gagal panen karena cuaca.
"Perubahan cuaca yang tidak menentu ini kan petaninya kurang jelas. Di daerah sana banyak cabai yang tidak sesuai harapan," kata Nur Rahmadi.
Selain cabai rawit merah, harga cabai merah keriting juga naik menjadi Rp70.000/kg dari sebelumnya Rp65.000/kg.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News