Kemarau Basah Bikin Petani Cabai dan Bawang di Kudus Gagal Panen

13 Juni 2022 08:00

GenPI.co Jateng - Sejumlah petani di Kudus yang menanam tanaman hortikultura seperti cabai dan bawang merah gagal panen akibat serangan virus dan jamur.

Hal ini sebagai dampak dari cuaca kemarau basah yang terjadi saat ini.

"Musim kemarau basah dengan intensitas hujan yang masih tinggi memang rentan terjadinya serangan jamur dan virus, khususnya untuk tanaman hortikultura bisa mengakibatkan tanaman tidak produktif. Sedangkan tanaman padi memang ada serangan hama serupa, namun masih bisa diantisipasi," kata Kasi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah, Senin (13/6).

BACA JUGA:  Alamak! Harga Cabai Rawit Merah di Solo Masih Rp 85.000/Kg

Adapun tanaman hortikultura yang sangat terdampak adalah tanaman cabai dan bawang merah.

Pihaknya memperkirakan akibat cuaca kemarau basah ini, produktivitas tanaman bawang merah maupun cabai berkurang hingga 31%.

BACA JUGA:  BMKG Prakirakan Wilayah Jateng Ini Masuki Kemarau April 2022

Ini jika dibandingkan dengan musim tanam tahun sebelumnya.

Sedangkan komoditas tanaman padi cenderung bisa bertahan dari serangan virus dan jamur karena suplai airnya yang terjaga.

BACA JUGA:  Perhatian! Cilacap dan Sekitarnya Masuk Musim Kemarau Juni Ini

"Pendataan lahan yang gagal panen hingga kini masih berlangsung, namun dari informasi para petani bawang merah maupun cabai banyak yang gagal panen," papar dia.

Dinas Pertanian dan Pangan mencatat luas tanaman cabai di Kabupaten Kudus setiap tahunnya bisa mencapai 350-an hektare (ha).

Lahan ini tersebar di Desa Kesambi (Kecamatan Mejobo) dan Setrokalangan (Kecamatan Kaliwungu).

Sementara komoditas bawang merah memiliki luas tanam hingga 60-an ha tersebar di Kecamatan Undaan, Mejobo, dan Jati.

Masa panen dari kedua komoditas tersebut, untuk bawang merah seharusnya pada Mei dan Juni 2022.

Namun demikian, sebagian ada yang gagal panen bahkan ada yang terpaksa dibongkar diganti komoditas lainnya, seperti tomat dan terong.

Masa panen cabai biasanya antara Juni-Juli 2022.

"Pertimbangan petani membongkar tanaman bawang merahnya, untuk optimalisasi lahan karena jika tidak dimanfaatkan tentu rugi karena musim tanam berikutnya akan ditanami komoditas lainnya," ungkap dia.

Cara mengatasi permasalahan virus dan jamur adalah petani harus rutin memantau perkembangan tanaman bawang maupun cabai.

Petani juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli obat-obatan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG