GenPI.co Jateng - Penutupan 5 pasar hewan di Boyolali diperpanjang 10 hari ke depan untuk mengendalikan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali Lusia Dyah Suciati mengatakan penutupan 5 pasar hewan diperpanjang mulai 11 hingga 20 Juni 2022.
"Sehingga hewan ternak yang terjangkit PMK dapat sembuh dengan cepat serta mampu menekan penyebaran PMK. Saya minta kepada seluruh pedagang dan peternak harus bersama-sama mendukung dalam menangani PMK ini," kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (10/5).
Sebanyak 5 pasar hewan yang kembali ditutup, yakni pasar hewan Jelok di Kecamatan Cepogo, di Karanggede, Kalioso di Nogosari, Simo, dan Ampel.
Sebelumnya, penutupan pasar hewan ternak di Boyolali awalnya dilakukan pada 27 Mei hingga 10 Juni 2022.
Namun demikian, untuk pengendalian penyebaran PMK di Boyolali lebih intensif waktunya diperpanjang hingga 10 ke depan.
Lusia menjelaskan pada penutupan tahap pertama aktivitas pasar, tim reaksi cepat (TRC) melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Polri.
Mereka lebih fokus dalam penanganan penyakit mulut dan kuku di kandang ternak.
Pihaknya bersama PMI dan Polri juga fokus penyemprotan pasar serta meningkatkan pengawasan lalu lintas perdagangan sapi di pasar hewan.
Di sisi lain, Disnakan Boyolali membuka posko pengaduan pada nomor 0812-2832-0007.
Posko ini diharapkan mampu memberikan pengamanan dengan cepat laporan masyarakat terkait dengan PMK pada hewan ternak.
Sebagai informasi, Disnakan Kabupaten Boyolali melakukan pelacakan terhadap 4.473 ekor hewan ternak untuk mencegah dan wabah PMK.
Dari hasil pelacakan ini, ada 360 ekor hewan ternak suspek dan 21 ekor positif terpapar PMK.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News