GenPI.co Jateng - Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustaz Yahya mengatakan peristiwa penangkapan Pimpinan Tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Hasan Baraja di Lampung, semakin membunuh karakter ustaz Abu Bakar Ba’asyir.
Hal tersebut tidak terlepas dari status ustaz Abu Bakar Ba'asyir sebagai Pimpinan Jemaah Islamiyah (JI).
Seperti diketahui, Abu Bakar Ba’asyir merupakan pendiri Ponpes Ngruki.
Selain itu, Yahya menyebut Ponpes Ngruki sudah kadung mendapat stigma sarang teroris dari masyarakat.
"Ustaz Abu Bakar Ba'asyir itu sudah lelah umurnya habis di penjara," kata dia, Rabu (8/6).
Yahya menjelaskan Ba’asyir sudah lelah dikaitkan dalam kasus pengeboman yang terjadi di Indonesia.
Menurut dia, mantan Kapolri Jendral Tito Karnavian sudah menegaskan Abu Bakar Ba’asyir tidak terkait dan terbukti dalam kasus bom Bali.
"Jendral Tito mengatakan dalam ILC terakhir beliau (Abu Bakar) itu tidak terlibat kasus pengeboman di mana-mana," papar dia.
Sayangnya, stigma Ponpes Ngruki sebagai sarang teroris sudah tertanam pada benak masyarakat.
"Dinyatakan begitu pun, masyarakat sudah tercetak dalam otaknya, Ba'asyir adalah teroris," imbuh dia.
Selain itu, peristiwa penangkapan pada Pimpinan Tertinggi Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Hasan Baraja di Lampung semakin membunuh karakter Abu Bakar Ba’asyir.
"Itulah yang kami tidak inginkan. Ponpes Ngruki yang membantu pemerintah dibunuh karakternya sehingga kebencian masyarakat makin kuat," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News