GenPI.co Jateng - Sebanyak 8.410 hewan ternak di Jawa Tengah (Jateng) bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK).
Selain itu, hasil uji laboratorium diketahui 264 hewan ternak positif virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Agus Wariyanto meminta masyarakat tidak panik atas kondisi ini.
Agus menjelaskan jumlah yang dinyatakan bergejala maupun positif terinfeksi PMK sangat kecil, jika dibandingkan populasi hewan bermamah biak di Jawa Tengah.
"Populasi sapi ada 2 juta ekor, kerbau ada 60.000 ekor, kambing 3,7 juta ekor, domba 2 juta, total sekitar 8 juta ekor," tutur dia, Selasa (7/6).
Meskipun demikian, pihaknya tidak menganggap enteng persoalan penyakit yang menyerang bagian mulut dan kuku hewan ruminansia tersebut.
Sejumlah upaya terus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi PMK, baik tingkat desa atau kelurahan hingga provinsi.
"Obat-obatan dan vitamin terus kami berikan sambil menunggu vaksin datang," imbuh dia.
Menurut dia, para peternak telah dibekali pengetahuan dan cara supaya sigap apabila mengetahui ternaknya terindikasi PMK.
"Pertengahan Juni nanti sudah ada vaksin darurat oleh kementerian," ungkap dia.
Penyemprotan di setiap kandang pun juga dilakukan secara rutin, di luar para peternak yang memiliki kewajiban menjaga kebersihan kandang.
Agus optimistis wabah PMK dapat terkendali dengan diberikannya perlakuan khusus di setiap peternakan menjelang Iduladha.
"Jawa Tengah surplus sapi, itu mencukupi kebutuhan dalam provinsi, termasuk memasok provinsi lain yang kekurangan untuk Iduladha," papar dia.
Di sisi lain, PMK pada hewan tersebut tidak menulari manusia.
“Daging ternaknya masih bisa dikonsumsi dengan aman,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News