GenPI.co Jateng - Sebanyak 15 desa di Kabupaten Purbalingga rawan kekeringan ekstrem.
Dalam hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga menyiapkan bantuan air bersih sebagai antisipasi bencana kekeringan pada musim kemarau tahun 2022.
"Kalau kemaraunya basah, tidak sampai 15 desa, mungkin 4-5 desa saja, Insya Allah," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Umar Fauzi, Selasa (7/6).
Umar mengatakan pihaknya siap menyalurkan bantuan air bersih berapa pun yang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga menyiagakan personel Pengendalian dan Operasional (Dalops) BPBD Kabupaten Purbalingga termasuk armada tangki untuk mendistribusikan bantuan air bersih.
"Kalau memang terjadi kekeringan, kami siap 24 jam untuk menyalurkan bantuan air bersih," tutur dia.
Terkait alokasi anggaran untuk bantuan air bersih, dia enggan menyebutkan secara pasti karena tidak dialokasikan secara khusus.
"Kami menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga. Kami menyesuaikan saja, fleksibel saja," imbuh dia.
Di sisi lain, musim hujan di Purbalingga diprakirakan akan berlangsung hingga dasarian (10 hari) ketiga Juli 2022.
"Berdasarkan informasi dari BMKG, Purbalingga merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang tingkat kekeringannya diprakirakan rendah atau musim kemaraunya pendek," papar dia.
Menurut dia, Selain itu, curah dan intensitas hujan di Purbalingga berkurang seiring dengan datangnya musim kemarau.
"Mudah-mudahan kekeringannya tidak se-ekstrem tahun 2020 karena sifat musim kemarau tahun ini kemarau yang basah," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News