GenPI.co Jateng - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mempercepat penguatan tanggul laut untuk mengantisipasi dampak banjir rob.
“Dalam 2 minggu ini kami coba selesaikan pekerjaan sipil. Paparan (Dirjen SDA) sangat bagus di area pelabuhan akan kami bereskan termasuk Pelindo,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikutip jatengprov.go.id, Jumat (3/6).
Ganjar memaparkan 2 minggu menjadi waktu yang ditentukan, mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika telah merilis potensi terjadinya gelombang tinggi dalam waktu dekat.
BMKG juga memprediksi adanya siklon dari Australia yang bisa menambah naiknya permukaan air.
“Dari BMKG di tengah bulan ini ada potensi terjadinya gelombang tinggi juga,” papar dia.
Ganjar mengundang kepala daerah atau perwakilan di wilayah Pantura yang terdampak rob.
Daerah ini meliputi Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Demak.
“Semua ada di sini. Tadi coba kami inventarisasi satu per satu persoalan yang ada, dan kami sharing untuk bisa menyelesaikan,” imbuh dia.
Ganjar meminta seluruh pihak menyisir area yang berpotensi jebol jika terjadi rob. Inventarisasi tersebut harus segera dilakukan agar titik-titik itu bisa segera diperkuat.
Ganjar mengapresiasi Ditjen SDA Kemen PUPR yang cepat bergerak dan memaksimalkan teknologi yang ada.
Tanggul jebol yang sementara ditambal dengan bambu dan sandbag, dalam 2 pekan ini dikebut pengerjaannya. Penanganan diganti dengan material geobox yang disebut lebih kuat.
“Nah pekerjaan-pekerjaan inilah yang dalam beberapa hari ini akan menjadi perhatian kami. Sambil semua disiplin pada bidang masing-masing agar dalam dua minggu ini pekerjaan bisa selesai,” ujarnya.
Ganjar membeberkan bencana rob yang terjadi pada minggu lalu disebabkan faktor cuaca. Ketinggian air laut yang naik hingga 1,5-2 meter juga menyebabkan tanggul jebol.
“Saya minta besok sudah ada laporan pompa-pompa mana yang mati. Laporkan kepada kami agar kami bisa segera menghidupkan lagi atau barangkali mencari substitusi atau pengganti agar kemudian kalau terjadi seperti itu kami bisa menyedot air ke laut jauh lebih cepat,” tutur dia.
Sementara itu, Dirjen SDA Jarot Widyoko melaporkan, evaluasi dari penanganan sementara pada kejadian rob minggu lalu, ditemukan pompa milik PT Pelindo yang aktif hanya 4 unit.
“Beberapa lain harus dibongkar kemarin. Maka caranya bagaimana kami mesti mencari alternatif substitusi penggantinya, agar cepat diselesaikan,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News