GenPI.co Jateng - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menilai 2 calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang mundur setelah pengumuman lolos seleksi penerimaan pada 2021 sebagai sikap yang kurang ajar.
Keduanya diketahui mundur karena keberatan dengan gaji yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Menurut dia, PNS bekerja untuk pelayanan publik sehingga orientasinya bukan mencari kekayaan.
"Sudah ikut tes, mengundurkan diri. Kurang ajar kui," kata dia, Kamis (2/6).
Terlebih alasan keduanya mundur terkait gaji, merupakan hal yang tak masuk akal.
"Kalau ingin gaji besar jangan jadi PNS, ra cetho kui, ora mutu (tidak jelas, tidak bermutu). Kalau ingin kaya jadi pengusaha, nggak usah daftar jadi yang lain," papar dia.
Gibran menegaskan bukan hanya pemerintah daerah yang merasa dirugikan, tetapi juga pemerintah pusat.
"Pak MenPANRB (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo) juga marah," ungkap dia.
Sebelumnya, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Solo menyebut ada 2 orang CPNS mundur setelah pengumuman lolos seleksi penerimaan pada 2021.
"Total kan ada 120, yang dulu saya serahkan 118. 2 orang mundur itu kalau ditanya kemarin pada prinsipnya tidak sesuai dengan ekspektasi," kata Kepala BKPSDM Kota Solo, Dwi Ariyatno.
Meskipun demikian, dia memastikan 2 orang yang mundur tersebut tidak terkena sanksi karena keduanya mundur sebelum pengangkatan resmi.
Kedua CPNS yang mengundurkan diri tersebut merupakan tenaga kesehatan.
"Dokter gigi dan psikolog klinis. Bahasanya ya tidak sesuai ekspektasi saat dia melamar," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News