Pertashop Jangkau 1.207 Titik di Jateng DIY, Begini Investasinya

03 Juni 2022 02:00

GenPI.co Jateng - Pertamina terus mendorong perluasan jangkauan Pertashop sebagai akses energi yang berkualitas, utamanya di kawasan pedesaan atau pelosok yang belum terjangkau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Setidaknya sudah terbangun 1.207 titik Pertashop di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak Maret 2020 hingga saat ini.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, mengungkapkan Pertashop telah berkembang cukup pesat.

BACA JUGA:  Konsumsi BBM di Tol Trans Jawa Naik, Pertamina: Stok Aman

Menurut dia, pada akhir tahun pertama pendiriannya pada 2020 semula terdapat 104 Pertashop, kemudian pada akhir 2021 bertambah menjadi 931 Pertashop.

Kini berlanjut hingga saat ini jelang pertengahan 2022 sudah mencapai 1.207 titik Pertashop.

BACA JUGA:  Jumpa Pertamina, Ini Permintaan Ganjar Soal BBM Lebaran

“Angka tersebut tersebar di 1.082 titik di wilayah Jawa Tengah dan 125 titik di wilayah DIY. Kami mencatat daerah dengan pendirian Pertashop terbanyak ada di Cilacap dengan 69 Pertashop, diikuti dengan Brebes sebanyak 61 Pertashop, dan Wonogiri sebanyak 56 Pertashop,” kata Brasto, dalam siaran pers, Kamis (2/6).

Brasto menjelaskan sejak awal Pertamina telah mengusung program One Village One Outlet (OVOO), yakni 1 desa atau kecamatan tersedia Pertashop.

BACA JUGA:  Asyik! Isi BBM Makin Mudah, Kini Ada 931 Pertashop di Jateng DIY

Demi mempercepat pencapaian tersebut, Pertamina menggandeng kerja sama dengan sejumlah pihak terkait.

“Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Himpunan Bank Negara (Himbara), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), hingga para pengusaha lokal maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),” papar Brasto.

Brasto menambahkan perkembangan Pertashop yang cukup pesat seperti saat ini tercapai berkat kerja sama dari berbagai pihak.

Seperti kemudahan perizinan yang didukung oleh pemerintah daerah setempat hingga permodalan yang dibantu perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau program pinjaman sejenisnya.

Di sisi lain, Pertamina telah membuka kesempatan investasi bagi para pengusaha maupun lembaga usaha seperti Bumdes untuk menjalankan usaha Pertashop.

Terdapat 3 kategori investasi Pertashop mulai dari terendah hingga tertinggi, yaitu Gold, Platinum, dan Diamond.

Beberapa syarat utama untuk pendirian usaha Pertashop, di antaranya tersedia lahan dengan ukuran minimal 210 meter persegi, lokasi strategis yang bisa dilalui mobil tangki BBM, dan tersedia jaringan listrik.

“Nilai investasi Pertashop dimulai dari kisaran angka Rp 250 juta, yaitu untuk kategori Gold (di luar tanah, biaya pondasi, dan infrastruktur pendukung). Investor akan memperoleh paket instalasi Pertashop sesuai standar Pertamina dengan kapasitas penyaluran produk BBM sebesar 3 Kiloliter (KL) untuk produk BBM nonsubsidi seperti Pertamax atau Dexlite,” jelasnya.

Harga jualnya setara dengan SPBU sehingga investor akan medapatkan keuntungan yang cukup menjanjikan, yaitu senilai Rp 850 untuk setiap liter.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG