Penutupan Pasar Hewan di Semarang Diperpanjang sampai 6 Juni 2022

02 Juni 2022 02:00

GenPI.co Jateng - Penutupan pasar hewan di Kabupaten Semarang akan diperpanjang. Hal ini untuk mengantisipasi semakin merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ruminansia.

“Penutupan seluruh pasar hewan sampai 6 Juni mendatang direncanakan akan diperpanjang. Hal itu untuk mengendalikan lalu lintas ternak dari luar daerah agar tidak mudah masuk ke Kabupaten Semarang,” ujar Bupati Semarang Ngesti Nugraha, dikutip jatengprov.go.id, Rabu (1/6).

Bupati melihat langsung kondisi puluhan ternak sapi perah yang terjangkit PMK di Desa Kalisidi, Ungaran Timur.

BACA JUGA:  Seratusan Sapi di Rembang Terjangkit PMK, 2 Pasar Hewan Ditutup

Saat kunjungan tersebut, puluhan peternak mengeluhkan kondisi wabah penyakit, yang berpotensi mendatangkan kerugian puluhan juta rupiah.

Bupati pun mengungkapkan rasa prihatin atas bencana nonalam itu. Menurut dia, pihaknya akan terus berupaya menekan penyebaran PMK dengan berbagai cara dan kerja sama antarinstansi.

BACA JUGA:  6 Ekor Sapi di RPH Solo Terjangkit PMK, Ternyata Begini Asalnya

Pihaknya juga akan membentuk satuan tugas (satgas) penanganan PMK.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, menjelaskan Kecamatan Bawen menjadi satu-satunya wilayah zona merah PMK, karena telah terkonfirmasi kasusnya.

BACA JUGA:  46 Ekor Ternak Terkonfirmasi PMK di Demak Dikarantina

Sedangkan kecamatan suspek PMK, antara lain Kecamatan Pringapus, Ungaran Barat, Ambarawa, Tuntang, Pabelan, Getasan, Tengaran, Susukan, Suruh, dan Kaliwungu.

Adapun PMK kali pertama teridentifikasi pada pertengahan Mei lalu.

Pihaknya mencatat ada 494 ekor sapi yang diduga PMK hingga akhir Mei. Dari jumlah itu, sebanyak 5 ekor terkonfirmasi dan 2 ekor mati.

“Penanganan ternak yang diduga terjangkit, dilakukan oleh dokter hewan dan tenaga para medis hewan, dengan memberikan vitamin dan obat-obatan,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Desa Kalisidi, Dimas Prayitno, membeberkan populasi sapi di Kalisidi sebanyak 360 ekor di 6 kandang komunal dan 300 ekor di kandang perorangan.

“Sebanyak 210 ekor sapi diduga terjangkit PMK dan 2 ekor mati. Hanya dua kandang komunal yang masih steril dari virus PMK,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG