GenPI.co Jateng - Perusahaan yang berbatasan langsung dengan laut di Kota Semarang diminta untuk mengecek dan memperbaiki kondisi tembok atau talud pembatas.
Hal ini dilakukan sebagai antisipasi banjir rob seperti yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas sepekan terakhir.
"Perusahaan yang talud atau temboknya berbatasan dengan laut diminta untuk mengecek kondisinya. Sekiranya kondisinya kurang baik, mumpung rob tidak tinggi bisa segera diperkuat," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin (30/5).
Seperti diketahui banjir rob melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas pada Senin (23/5).
Kondisi ini diperparah dengan jebolnya tanggul laut di sejumlah titik.
Maka dari itu, pihaknya berharap langkah antisipatif ini bisa mencegah peristiwa tersebut agar tidak terulang lagi.
Di sisi lain, langkah jangka panjang telah disiapkan, yakni sosialisasi tentang pengurangan penggunaan air tanah untuk mencegah penurunan tanah.
Sosialisasi tersebut bakal melibatkan berbagai unsur, seperti Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan PDAM sebagai penyedia air bersih.
"Pemakaian air tanah di masyarakat ini masih sangat banyak," katanya.
Sementara itu, BMKG memprediksi banjir rob masih akan melanda pesisir utara Jawa Tengah pada 30 Mei hingga 7 Juni mendatang.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo, membeberkan potensi banjir rob ini wajib diwaspai meski tak separah pekan lalu.
"Karena saat ini masih berada pada jarak terdekat antara bumi dan bulan, maka dikhawatirkan akan berdampak pada peningkatan muka air laut," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News