GenPI.co Jateng - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bertekad akan mencari penyebar kabar goyangnya menara Masjid Sriwedari yang menghebohkan car free day (CFD) di Kota Solo pada Minggu (30/5).
Akibat kabar bohong ini membuat para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar Sriwedari mengalami banyak kerugian.
Gibran mengaku akan mencari penyebar pertama berita bohong melalui close circuit television (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi.
"Engko digoleki yo aku yo durung reti sopo (nanti dicari aku juga belum tahu siapa). Paling CCTV, coba nanti kami follow up pedagang-pedangang seperti apa yang sekitar-sekitar situ, " ujar Gibran, saat ditemui sejumlah wartawan di Gedung DPRD Solo, Senin (30/5).
Putra sulung Presiden Joko Widodo ini menyebut kerusakan yang terjadi tak hanya berimbas ke PKL, namun juga ke sejumlah fasilitas lain seperti taman.
"Ya bukan cuma taman saja, tapi kios-kios gerobak-gerobaknya yang jadi rusak-rusak,” ungkap dia.
Sebelumnya, melalui akun Twitter pribadinya @gibran_tweet ia membagikan postingan milik @faraharsono yang memperlihatkan suasana kepanikan pengunjung CFD akibat kabar menara Masjid Sriwedari akan ambruk.
Video tersebut memperlihatkan pengunjung lari kocar-kacir menjauhi menara Masjid Sriwedari.
"Tadi pagi di CFD Solo tepatnya di depan Sriwedari. Ada yg nyebar hoax teriak2 kalo menara masjid tinggi yg lg di bangun itu roboh, alhasil pengunjung cfd pada panik dan lari sana sini. Padahal itu bukan roboh, tp karna awannya yg berjalan," tulis @faraharsono dalam caption keterangannya.
Dari unggahan tersebut Gibran membagikannya dengan menuliskan caption yang tertulis.
"Kita akan cari pelakunya," tulis Gibran.
Unggahan itu dibagikan pada Minggu (30/5) sekitar pukul 21.00 WIB.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News