GenPI.co Jateng - Kabar soal menara Masjid Sriwedari goyang membuat pengunjung car free day atau CFD Kota Solo kocar-kacir.
Pantauan Genpi.co, isu itu membuat pengunjung CFD berteriak dan berlarian menjauhi menara setinggi 114 meter.
Salah satu pengunjung CFD, Rosa Alfis, menceritakan suasana mendadak berubah saat dia melihat orang-orang di sekelilingnya berlarian.
Mereka lari sembari berteriak kalau menara Masjid Sriwedari goyang.
“Padahal itu bangunan baru, misal jatuh apa ambruk gak mungkin, ternyata gak kenapa-kenapa, " ujar Rosa saat ditemui GenPI.co, Minggu (29/5).
Akibat kejadian itu, lanjut Rosa, pedagang kaki lima (PKL) terkena imbasnya lantaran dagangan mereka hancur.
Sejumlah pembeli disebut-sebut lari tanpa membayar terlebih dahulu lantaran panik.
Selain itu, sejumlah keluarga dikabarkan terpisah dari rombongannya lantaran sibuk menyelamatkan diri masing-masing.
"Banyak pedagang yang kasihan, soalnya dagangannya hancur. Ada juga yang anggota keluarganya hilang," sambung Rosa.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo, mengatakan awalnya dia mengira keributan itu terjadi akibat ada ular atau anjing yang lepas.
Ternyata, warga berlarian akibat isu menara Masjid Sriwedari goyang.
Menurut dia, menara masjid diisukan bergoyang akibat efek awan bergerak yang mengakibatkan kamuflase pandangan mata seolah-olah menara akan ambruk.
Lantaran kepanikan itu sejumlah petugas diterjunkan guna menenangkan pengunjung.
“Saat masyarakat sudah terkondisikan (menjauh) kami memberikan info dari lokasi TKP, bahwa itu berita hoaks dan tidak apa-apa sambil berteriak-teriak dan melambaikan tangan kepada pengunjung Solo CFD untuk berlaku normal dan mendekat seperti biasa," ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News