GenPI.co Jateng - Masyarakat Kabupaten Temanggung yang tinggal di lereng dan tebing diminta untuk mewaspadai potensi bencana tanah longsor.
Hal ini mengingat intensitas hujan masih tinggi di wilayah ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi, mengatakan akhir-akhir ini intensitas curah hujan masih cukup tinggi.
Maka dari itu, potensi terjadi tanah longsor di sejumlah wilayah, khususnya dengan kondisi geografis berupa lereng dan tebing-tebing.
“Masyarakat wajib terus mewaspadai potensi terjadinya bencana tanah longsor, baik intensitas kecil, sedang maupun besar. Terlebih apabila di wilayah pemukimannya banyak tebing dan lereng,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Sabtu (28/5).
Menurut dia, kondisi tanah sudah jenuh akan air, dan tak lagi mampu menahan longsoran tanah.
Kondisi ini bisa memicu terjadinya tanah longsor yang biasanya semakin besar, saat maupun usai terjadinya hujan, dengan intensitas cukup lebat.
Hal yang paling berbahaya adalah apabila material longsor menimpa permukiman warga atau bahkan menutup badan jalan, sehingga memutus akses perlintasan utama.
“Kalau sampai menutup akses perlintasan utama masyarakat yang hendak keluar dan masuk wilayahnya, atau dalam kata lain terisolasi, jelas ini membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News