GenPI.co Jateng - Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) Solo menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu sejarah.
Kerja sama ini memberikan kesempatan bagi Program Studi (Prodi) Ilmu Sejarah baik dosen maupun mahasiswa untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan kegiatan yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Kegiatan ini sementara masih terbatas pada lingkup yang berkaitan dengan sejarah, misal bagaimana penataan dan pengaktifan jalur-jalur kereta api yang rawan menjadi sumber konflik antara masyarakat dengan PT KAI," kata Dekan FIB UNS Solo, Jumat (27/5).
Perjanjian kerja sama ini diteken di Solo pada Jumat.
Menurut dia, peran perguruan tinggi sangat penting dalam membantu mencari bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan agar lahan tersebut dapat ditata dengan baik untuk kepentingan bersama.
Pihaknya berharap agar kerja sama tersebut menjadi awal yang baik bagi kedua belah pihak dan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
"Semoga tidak hanya satu bidang sejarah tetapi juga bisa banyak bidang dapat dilakukan dalam kerja sama ke depan," papar dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, yang hadir melalui virtual mengatakan perjalanan PT KAI tidak lepas dari sejarah pada masa kolonial.
"Pembangunan pertama itu jalur Solo-Jogja oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda, Mr L A J Baron Sloet van de Beele pada 17 Juni 1864. Lalu pada 1875 ada perluasan rute dari Surabaya-Pasuruan-Malang. Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922)," papar dia.
Didiek menjelaskan PT KAI memiliki kewajiban mengamankan aset agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan negara.
"PT KAI berkomitmen untuk mengamankan aset-aset tersebut, salah satunya melalui penelitian melalui kerja sama dengan FIB UNS," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News