GenPI.co Jateng - Isu pernikahan politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo setelah menikahkan sang adik dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman tak terelakkan.
Adik Jokowi, Idayati, resmi menikah dengan Ketua MK, Anwar Usman, di Graha Saba Buana Solo, Kamis (26/5).
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mambantah isu tersebut.
"Pernikahan politik apalagi? Pak Jokowi sudah akan selesai," tegas Ngabalin.
Menurut dia, isu ini muncul karena orang-orang susah membedakan antara urusan negara dengan urusan pribadi.
"Kalau orang menyebut itu pernikahan politik, apalagi hubungannya dengan Pak Jokowi. Dia sudah selesai," papar Ngabalin.
Ngabalin membeberkan pernikahan Idayati dengan Ketua MK merupakan perintah dalam agama Islam untuk menjadi orang yang mulia.
"Kita harus bersyukur karena ada orang Bima menjadi keluarga besar dari orang Jawa Solo," imbuh dia.
Seperti diketahui, Anwar Usman berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara itu, putri Idayati, Septiara Silvani Putri (32), tidak memungkiri jika pernikahan ibunya dengan Anwar Usman memunculkan konflik kepentingan dengan Presiden Jokowi.
"Memang betul ada conflict of interest," ungkap dia.
Namun demikian, hal ini bisa disiasati semisal perkara-perkara yang menyangkut presiden bisa ditangani oleh Anwar.
Septi menilai hal tersebut merupakan hal yang wajar terjadi dan tidak ambil pusing dengan situasi di dalam keluarga barunya ini.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News