GenPI.co Jateng - Sejumlah para hewan diumumkan ditutup menyusul kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK pada ternak di Klaten meningkat.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan jumlah kasus terkonfirmasi PMK terbaru mencapai 6 ternak dan 63 lainnya suspek PMK.
Ternak ini tersebar di 6 kecamatan dan 12 desa dan tidak ada kasus ternak mati akibat PMK.
“Kondisi penyebaran PMK di Klaten mengalami peningkatan, sehingga pemerintah akan mengeluarkan langkah-langkah strategis.” ujar Sri Mulyani dikutip Klatenkab.go.id.
Dia memerintahkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten mengambil langkah pencegahan persebaran PMK.
Upaya ini salah satunya dengan menutup sementara enam pasar hewan selama 14 hari mulai dari 25 Mei – 7 Juni 2022.
Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, mengatakan PMK mulai masuk ke Klaten kali pertama pada 11 Mei 2022 dengan jumlah 2 ekor sapi di Dukuh Nalan, Desa Tarubasan, Karanganom.
Virus penyebab PMK bisa menular cepat dan bisa menular melalui angin hingga radius 10 kilometer.
Untuk menekan persebaran PMK, DKPP Klaten memperketat lalu lintas ternak khususnya di pasar hewan, sosialisasi kepada peternak, dan respons cepat kasus.
Dia juga menggelar pengobatan ternak di daerah suspek, surveilans daerah tertular secara bertahap radius 3,5 kilometer hingga pembinaan kepada pedagang hewan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News