GenPI.co Jateng - Penanganan banjir di wilayah pesisir utara Jawa Tengah membutuhkan upaya mitigasi jangka panjang.
Hal ini disampaikan oleh pakar hidrologi dan sumber daya air Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Yanto.
Menurut dia, upaya mitigasi paling memungkinkan untuk mencegah pasang ke daratan adalah infrastruktur.
“Infrastruktur merupakan pendekatan yang paling mungkin dilakukan," kata dia, dikutip Antara Selasa (25/5).
Banjir rob yang diprediksi terjadi hingga 25 Mei ini dipicu oleh curah hujan tinggi dan gelombang pasang akibat siklus jarak terdekat antara bulan dan bumi.
Fenomena pasang air laut merupakan fenomena yang sulit dihindari. Namun, mencegah banjir ke daratan bisa dimitigasi.
"Upaya mitigasi seharusnya ditujukan untuk mencegah atau mengurangi air pasang yang masuk ke daratan atau permukiman dan mengurangi debit banjir," katanya.
Dia berpendapat pembuatan tanggul di sepanjang muara sungai dan di tepi pantai perlu dilakukan pada lokasi-lokasi rawan banjir rob.
Cara ini mencegah air pasang naik ke daratan. Tanggul juga menahan air meluap dari sungai.
“Pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah menanam bakau di tepi pantai untuk memperlambat masuknya air pasang ke daratan," terang dia.
Pemerintah juga harus memperhatikan faktor penurunan muka tanah akibat penggunaan air tanah secara masif.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News