GenPI.co Jateng - Para pedagang kuliner selter Manahan mencari tempat usaha yang baru setelah mereka diminta mengosongkan lokasi tersebut.
Pengosongan selter Manahan ini seiring dengan rencana pembangunan berkonsep baru yang lebih modern.
Dari pantauan GenPI.co, selter Manahan ini telah kosong sejak akhir pekan lalu.
Salah satu pedagang, Surati, mengaku para pedagang pindah sendiri-sendiri lantaran belum diberi tempat ganti.
"Iya ini cari tempat sendiri-sendiri pada mencar-mencar (terpisah),” kata pedagang Soto Lamongan ini, kepada GenPI.co, Selasa (24/5).
Surati yang biasa berjualan tepat di samping bekas Mapolresta Solo ini kemudian pindah ke barat SMAN 4 Solo.
"Saya pindah sebelah barat SMAN 4,” imbuh dia.
Dia pun memberitahu pelanggannya di mana tempat jualannya yang baru agar mereka tak bingung.
Hal berbeda diungkapkan penjual tahu kupat, Nur Khasanah dan Laziko.
Mereka mengaku belum tahu akan pindah ke mana dan memilih untuk istirahat terlebih dahulu.
"Belum ada rencana, pokoknya istirahat dulu," ujar Nur.
Menurut Laziko, tidak ada bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mereka pindahan.
"Gak ada bantuan dari dinas untuk usung-usung,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, menjelaskan pedagang di selter Manahan memang sudah membuat perjanjian untuk pindah dan mencari tempat jualan masing-masing.
"Iya sepakat seperti itu sejak awal, jadi mereka pindah sendiri mencari usaha sendiri, terus mereka minta ke Pemkot saat selter sudah jadi untuk dikembalikan sedangkan tempatnya kami mengikuti aturan dari dinas,” tutur dia.
Adapun proses pembangunan selter baru ini menjadi ranah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR).
Selter Manahan baru dikonsep lebih modern. Begitu halnya dengan aturannya, pedagang tidak boleh membawa kursi sendiri.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News