GenPI.co Jateng - Ketua TP PKK Kota Solo, Selvi Ananda, mengatakan tingginya kasus peredaran narkoba di Solo dipengaruhi oleh komunikasi dan pola asuh dalam keluarga.
"Banyak faktor. Anak muda kritis, jadi orang tua harus melihat, mengikuti perkembangan zaman. Jadi anak nggak takut mau ngomong apa. Berdiskusi dengan orang tua,” kata dia, Selasa (24/5).
Istri Wali Kota Solo ini menilai tingginya kasus pengguna narkoba di Solo karena komunikasi keluarga dan pola asuh anak.
Akibatnya, anak tidak bisa terbuka terhadap orang tua sehingga lari ke barang haram tersebut.
Maka dari itu, salah satu cara yang dilakukan adalah bekerja sama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba.
"Kami sambut baik kerja sama dengan BNN. Ini tindak lanjutnya yang kami lakukan, yakni workshop pemahaman bagi kader PKK dan orang tua tentang bahaya narkoba dan jenis narkoba. PKK menyasarnya keluarga. Kami akan sosialisasikan,” papar dia.
Menurut dia, PKK mempunyai peran penting dalam monitoring keluarga pertama sebelum pemerintah.
Selanjutnya, program kerja sama dengan BNN akan berlanjut dengan edukasi dan sosialisasi.
"Karena pendidikan karakter, pendidikan agama memegang peranan penting. Keluarga jadi fondasi bagi tiap individu. Karena PKK mitra pemerintah, fokus pada pembinaan keluarga, akhlak, agama, pola asuh orang tua,” ungkap dia.
Istri Gibran Rakabuming Raka ini pun mengingatkan para generasi muda jangan pernah mencoba-coba narkoba.
“Jadi kami sebagai orang tua dan anggota keluarga harus bisa mengakomodasi keingintahuan anak seperti apa. Jangan sampai anak mencari tahu mencoba-coba dari luar. Kami dari dalam dulu berikan pemahaman kepada anak,” jelas Selvi Ananda.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News