Produktivitas Kopi Cecumandak Jepara Harus Ditingkatkan

19 Mei 2022 08:30

GenPI.co Jateng - Produktivitas kopi Cecumandak di wilayah Dudakawu, Jepara harus terus ditingkatkan sebagai pengembangan komoditas lokal.

Saat ini kopi di Cecumandak ditanam di lahan seluas 2.000 hektare.

Lahan ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Perhutani.

BACA JUGA:  Dengan Sakura, Urus Dokumen Adminduk Klaten Lebih Mudah

Namun, produksi kopi Cecumandak ini baru menyentuh angka 1.000 ton per tahun.

“Selama ini memang dibanggakan sebagai wilayah penghasil kopi, tetapi sebenarnya hasilnya belum cukup untuk bisa dibanggakan,” kata Bupati Jepara, Dian Kristiandi, dikutip Jepara.go.id.

BACA JUGA:  Ini Lho Surganya Pusat Buku Bekas di Kota Solo, Harganya Murah!

Andi, sapaan akrabnya, menyebutkan sedikitnya ada tiga aspek yang harus ditingkatkan soal kopi Jepara.

Pertama, kualitas agar menghasilkan rasa yang nikmat. Hal ini dilakukan dengan cara pemanenan yang benar.

BACA JUGA:  Ini Jalur Masuk Penerimaan Mahasiswa Baru UNS, Kuota 7.713 Orang

Kopi harus dipetik saat biji berwarna merah. Jangan sampai kopi masih hijau sudah dipetik lantaran terdesak kebutuhan.

Berikutnya, dia meminta petani Cecumandak menggenjot kuantitas kopi untuk memenuhi pasar ekspor.

“Harganya saat ini masih Rp22.000 per kilogram. Harapan ke depan bisa lebih baik lagi tentu harus diimbangi dengan kualitas,” ujar dia.

Kemudian, dia meminta para petani menggarap berbagai produk olahan kopi dengan pengemasan dan pemasaran yang baik.

Dengan mengembangkan produk olahan, cara ini mampu memberikan nilai tambah pada produk.

Andi juga meminta para petani membikin koperasi petani kopi. Selain sebagai wadah komunikasi, koperasi penting untuk menyerap hasil panen dan menstabilkan harga kopi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG