GenPI.co Jateng - Sebanyak 33 ekor ternak di Kabupaten Klaten dicurigai terpapar penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Ternak itu tersebar di Kecamatan Kemalang sebanyak 30 ekor dan Kecamatan Jatinom 3 ekor.
Sementara itu, enak ekor sapi yang sempat terpapar PMK kini menunjukkan perbaikan dan sudah mau makan.
“Kondisi di Kabupaten Klaten terkendali aman dari PMK,” ujar Bupati Klaten, Sri Mulyani, dikutip Klatenkab.go.id, Selasa (17/5).
Sri Mulyani juga meninjau pemeriksaan dan pendataan ternak yang masuk ke Pasar Hewan Prambanan.
Di sana, tim dokter dari Balai Karantina Pertanian Kelas II Jogja memeriksa setiap sapi yang datang.
“Kondisi hewan sehat atau tidak dan secara langsung saya lihat kondisi sapinya bagus dan sehat,” ujar Sri Mulyani.
Menurut, para pedagang sapi bercerita kepadanya PMK tidak berpengaruh terhadap penjualan sapi di Klaten.
Hal ini terlihat dari ada sedikitnya 400 ekor datang dalam pasaran Selasa Pon di Pasar Hewan Prambanan.
Salah satu peternak sapi asal Prambanan Sleman, Widodo, mengatakan tetap waspada saat membeli sapi utamanya di tengah adanya PMK.
Dia harus jeli dan memastikan sapi tidak sakit.
“Alhamdulillah selama ini untuk akhir-akhir pasaran ini belum ditemukan yang seperti itu [gejala PMK],” ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News